Bagikan:

Pizza Hans untuk Lidah Indonesia

BERITA

Selasa, 08 Jan 2013 11:25 WIB

Author

Ade Imamsyah

Pizza Hans untuk Lidah Indonesia

pizza hans

KBR68H, Jakarta- “Selama Pantat Manusia Masih Bolong, Bisnis Kuliner Gak Akan Ada Matinya”, quote dari seorang pengusaha ternama, Bob Sadino ini adalah modal awal bagi seorang Aditya Nugroho dalam memulai usahanya. Adit, begitu sapaannya, adalah seorang pengusaha waralaba dalam bidang makanan jenis Pizza. Adit mengusung usahanya ini dengan brand Pizza Hans. Usaha ini baru dimulai sejak dua tahun lalu. Meskipun demikian, kini Adit mampu menyebarkan belasan kemitraan usaha Pizza Hans ke sejumlah daerah, seperti Lampung, Jogyakarta dan Purwokerto. Strategi yang dilancarkan oleh Adit agar bisa bersaing dengar brand-brand pizza yang lebih besar adalah dengan tetap mengedepankan ke “Indonesia”an dalam produknya. “Mulai dari rasa, bahan, bahkan penamaannya saya mengikuti selera orang Indonesia dan ternyata berhasil” kata dia.

Awal Mula

“Setiap manusia memiliki jatah gagal, oleh karenanya habiskan jatah gagal itu sejak muda”, quote milik Dahlan Iskan ini menjadikan seorang Aditya Nugroho semakin yakin dengan usaha yang sedang dijalaninya ini. Bisnis ini sebenarnya bukan bisnis pertama yang dicoba oleh seorang Aditya Nugroho. Dia sempat jatuh bangun hingga bangkrut, bahkan sampai sempat tidak dipercaya oleh investornya pada bisnis sebelumnya. Meskipun demikian Adit tidak pernah menyerah “ Jangan mudah nyerah kalo jalanin usaha. Kalo bangkrut, ya mulai lagi” begitu katanya. Adit memulai usahanya ini dengan modal tidak lebih dari Rp 9 Juta. Awalnya adit hanya membuka satu booth. Tak disangka, dalam waktu satu bulan usahanya ini sudah balik modal. Kata adit, tentu ini bukan suatu hal kebetulan semata. Sejak awal membuka usahanya ini Adit selalu mengutamakan kepuasan konsumen, “Jangan boongi konsumen soal rasa, dan jangan sakiti konsumen dengan pelayanan yang buruk”, begitu katanya ketika ditanya soal kiat-kiat menjalankan usahanya.

Dalam Usaha Gak Perlu Gelar Sarjana, yang Penting Gelar Dagangan

Menurutnya, dalam dunia usaha memang memerlukan biaya sebagai modal. Namun dia meyakinkan bahwa biaya tersebut tidak perlu di keluarkan oleh kita sendiri. Cukup buat perencanaan yang jelas dengan perhitungan yang terperinci, lalu presentasikan kepada pemilik modal (investor). “Saya biasanya ngajak teman yang punya duit tapi bingung mau diapain duitnya itu”,  begitu katanya ketika ditanya soal modal. Jadi menurutnya, dalam berbisnis hanya butuh semangat, tidak perlu mengakhawatirkan hal-hal yang pada akhirnya malah tidak mau memulai usaha. “Intinya semangat dulu, yakin, trus konsisten deh” katanya. Ketakutan ini itu hanya melemahkan mental saja menurutnya. “Gelar sarjana memang butuh, tapi itu yang kesekian, yang paling penting dan utama adalah gelar dagangan”, jawabnya ketika ada yang menanyakan tentang modal awal selain masalah biaya.

Bantu Orang Lain

Setelah usahanya bisa dikatakan maju secara penjualan, Adit memiliki mimpi untuk melebarkan usahanya ini. Sistem waralaba akhirnya digunakan oleh adit untuk membantu orang sambil juga membantu dirinya sendiri. Adit membandrol harga sebesar 15 Juta Rupiah bagi investor yang ingin menjadi mitra Pizza Hans. Angka tersebut sudah semuanya, mulai dari booth dagangan, alat-alat, hingga training dalam memanage usaha. Dia meyakinkan bahwa dalam waktu paling cepat satu bulan bisa balik modal. Menurutnya, ini dikatakan membantu karena dengan semakin banyak bootnya maka semakin banyak juga tenaga kerjanya dan ini otomatis juga membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. “Ada nafkah-nafkah orang lain yang harus kita keluarkan dalam berbisnis”, katanya. Dia berharap bisa menulari semangat berwirausahanya ini pada generasi muda yang lainnya. Agar lapangan pekerjaan yang ada di negeri ini semakin luas, sehingga menguramgi angka pengangguran juga.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending