Bagikan:

Persiapkan Kebutuhan Masa Depan dengan Terencana

KBR68H, Jakarta - Sekeras apapun bekerja dan setinggi apapun kenaikan gaji bukan berarti bisa menyelesaikan masalah keuangan kita.

BERITA

Selasa, 08 Jan 2013 11:06 WIB

Persiapkan Kebutuhan Masa Depan dengan Terencana

perencanaan keuangan

KBR68H, Jakarta - Sekeras apapun bekerja dan setinggi apapun kenaikan gaji bukan berarti bisa menyelesaikan masalah keuangan kita. Apalagi, kebutuhan hidup semakin lama semakin membesar. Lantas apa yang harus dilakukan? Tentu tidak hanya berdoa, menjalani hidup dan ber mimpi sewaktu-waktu bisa menjadi kaya. Tetapi, kita juga perlu merencanakan keuangan dengan baik dan mengetahui peluang investasi yang bisa mengubah hidup Anda pada 2013 mendatang.

Perencanaan keuangan intinya adalah merencanakan agar tujuan keuangan di masa depan dapat diwujudkan, misalnya bagaimana memenuhi rencana pendidikan anak.  Karena jika tidak direncanakan sekarang, akan habis untuk keperluan dapur  padahal masih ada yang harus diprioritaskan untuk pemenuhan kebutuhan di masa depan.

Minimal 10 persen dari penghasilan kita harus ditabung.  Keluarga yang tidak bisa menabung berarti dia sama sekali tidak sejahtera. Ciri-ciri keluarga sejahtera adalah dia bisa menabung dengan penghasilan berapapun. Karena dengan tabungan itu berarti dia bisa mempersiapkan apa yang memang harus dipersiapkan untuk kebutuhan masa depan. Cukup atau tidak sangat relatif namun dalam perencanaan keuangan itu harus dikalkulasi.

Standart perencanaan keuangan minimum harus 10 persen dari income anda untuk masuk ke tabungan dan investasi. Paling bagus setengahnya, bisa nggak tuh_? kata Konsultan perencana keuangan, Mike Rini Sutikno.

Ada orang yang memiliki aset yang kemudian menghasilkan penghasilan untuknya.  Jadi penghasilan bukan dari gaji saja, bahkan mungkin dia nggak punya gaji. Nah penghasilan itu kemudian dia tabung lagi. Itulah kebebasan financial.

Sebagian masyarakat masih abai dalam perencanaan keuangan, untuk menumbuhkan kesadaran itu maka tak boleh takut bermimpi. Mimpi dalam keuangan adalah tujuan keuangan. Mimpi dapat dicapai asal dapat diterjemahkan dalam perencanaan keuangan. 

“Contoh _mimpi saya dapat menyekolahkan anak ke luar negeri_.  Jadi jangan hanya mimpi , yang hanya jadi khayalan tapi harus diterjemahkan dalam perencanaan keuangan sehingga dalam kegiatan sehari-hari kita punya pengeluaran yang betul.  Jadi tidak cuma bekerja kemudian duitnya habis, tetapi kerja dan gajinya harus diatur prioritasnya ke mana dulu,”kata  Mike Rini Sutikno

Pola pengeluaran yang baik adalah,  jika seseorang terpacu dengan yang namanya prioritas. Keinginan itu tidak ada batasnya. Orang bergaji 50 juta juga belum tentu cukup jika keinginannnya adalah membeli yang 100 juta. Tak peduli berapa penghasilan yang penting prioritaskan dulu 10 persen masuk tabungan. Jika ada cicilan hutang maksimal 30 persen. Kemudian jika ada premi asuransi yang jatuh tempo maka segera bayar. Nah sisanya baru  listrik, dapur dan sebagainya.

Yang diatur bukan hanya uang tapi pola pikir kita terhadap penggunaan uang. Sebelum melakukan perencanaan pada 2013, kita evaluasi kinerja keuangan kita seperti apa. Rencana keuangan pada awal tahun 2012 kemudian bagaimana hasilnya di akhir tahun.
“Seharusnya saldonya berapa sih misalnya 100 ribu tiap bulan berarti setahun harus tersimpan 1.200.000, kalau tidak begitu, maka target tak tercapai, maka evaluasilah. Apa yang terjadi? _Kata Mike Rini Sutikno.

Untuk berinvestasi, ada formula yang harus diterapkan. Pertama yang harus dipikirkan adalah biaya, kedua resiko , ketiga baru return nya. Jangan berinvestasi karena melihat berapa tingkat keuntungan atau return. _kalau saya beli produk investasi ini biayanya berapa? itu dulu karena yang namanya biaya itu pasti kan anda bayar_. Jadi jangan berinvestasi kalau biaya besar. tiap cara berinvestasi itu pasti ada resikonya. baru tingkat keuntungannya.

Anda tak bisa bergantung pada satu gaji saja. kalau di negara maju anda bisa bergantung pada program kesejahteraan yang dibuat oleh pemerintah. di Indonesia tidak bisa. Anda tetap harus merintis dua atau tiga penghasilan sekaligus. nabung secukupnya setelah itu masuk ke capital market. kalau pas-pasan masuklah ke reksadana secara rutin sepanjang anda bekerja. dan selanjutnya berbisnis sampingan.

Pahamilah diri anda bagaimana jika ingin memperbaiki keuangan. ketika badmood jangan buat keputusan keuangan. kerja dan digaji, sudah bagus, nabung juga sudah bagus, jadi buat yang belum menabung maka ketinggalan sekali. selanjutnya investasi. mulailah sumber pendapatan yang lain dengan bisnis penghasilan seperti toko online, kuliner. anda harus punya konsep. intinya bisnis dimana pelanggan anda yang mencari karena keunikan bisnis anda. cari carilah keunikan. Middle income sedang bertumbuh. Intinya mau jualan apa saja di Indonesia pasti laku karena ekonomi Indonesia sedang tumbuh.


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending