KBR, Cilacap – General Manager Pertamina Refenery Unit IV (RU IV) Cilacap, Nyoman Sukadana mengatakan pembangunan Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) bakal dimulai pada April tahun depan.
Kata dia, PLBC merupakan kelanjutan dari pembangunan Residual Fluid
Catalytic Cracking (RFCC) untuk meningkatkan kapasitas produksi BBM nasional
dan mengurangi ketergantungan impor. Nyoman mengklaim, beroperasinya RFCC pada
akhir September lalu mampu mengurangi ketergantungan impor BBM, terutama jenis
premium, hingga 40 persen. Proyeksinya, saat PLBC beroperasi nantinya akan
mengurangi impor lebih besar, setidaknya 50 persen dari kebutuhan nasional.
"Proyek Langit Biru Cilacap,
konstruksinya mulai bulan April atau Mei 2016 nanti. Akan diselesaikan dalam
waktu dua atau dua setengah tahun. Kalau RFCC dioperasikan kemarin dengan Tuban
yang sudah diambil alih oleh Pertamina itu mengurangi impor, premium khususnya
ya, hingga 40 persen. Dengan PLBC tadi akan bertambah lagi, mungkin nanti bisa
sampai 50 persen-nan. Tapi terus kita itu meningkatkan kapasitas untuk mengurangi
ketergantungan ke pihak luar."
General Manager Pertamina RU IV Cilacap, Nyoman Sukadana menjelaskan saat ini
produksi High Octane Mogas Component (HOMC) RFCC Cilacap sudah mencapai 107
persen target atau lebih dari kapasitas normal yang mencapai 37 ribu barel per
hari. Dengan demikian, produksi premium naik dari 61 ribu menjadi hampir
mencapai 100 ribu barel per hari.
Editor: Citra Dyah Prastuti