KBR, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta pemimpin daerah tidak ragu menetapkan status darurat bencana. Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dengan penetapan status tersebut, pihaknya bisa menggelontorkan anggaran penanggulangan bencana dari pos dana darurat.
Kata Sutopo, hal ini akan sangat membantu daerah, mengingat APBD pada awal Januari belum bisa dicairkan.
BNPB memprediksikan awal tahun depan (Januari-Februari) bencana banjir, longsor dan puting beliung bakal mencapai puncaknya.
"Beberapa contohnya di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Riau, Aceh, semua sudah menyatakan siaga darurat sehingga kita kirimkan helikopter untuk membantu distribusi logistik di daerah-daerah yang terisolir," kata Sutopo di BNPB, Jumat (18/12).
Sutopo melanjutkan, "kalau tidak ada, kita akan mengalami kesulitan seperti awal 2015, banjir 2014. Apalagi pada Januari ini, pasti APBD belum cair, sementara BNPB punya dana on call yang bisa keluar kapan saja."
Sutopo Purwo Nugroho menambahkan, tahun depan BNPB memperoleh dana cadangan penanggulangan bencana sebesar 4 triliun rupiah. 2,5 triliun di antaranya digunakan untuk dana darurat. Sementara sisanya 1,5 triliun dialokasikan untuk penanganan pasca-bencana.
Editor: Rony Sitanggang