KBR, Pangkalan Bun - Ribuan ikan di Sungai Arut, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah mati mendadak. Tidak hanya ikan yang dipelihara warga di keramba, namun hal ini juga terjadi pada ikan-ikan liar yang hidup di sungai tersebut.
Menurut Bupati Kobar Bambang Purwanto, fenomena ini sudah kedua kalinya setelah hal yang sama terjadi beberapa tahun lalu. Meski muncul dugaan peristiwa ini akibat pencemaran akibat aktivitas tambang dan perkebunan di hulu sungai. Namun hingga kini, pihaknya belum mengetahui penyebab pasti kematian ribuan ikan tersebut.\
"Saya sudah minta diambil sampelnya. Ikan yang mati ini kembung perutnya dan setelah itu meletup, pecah keluar isi perutnya dan kalau dikasih makan tambah cepat matinya. Sehingga ini juga merupakan informasi tambahan bagi BLH maupun teman-teman di (Dinas) Perikanan agar disampaikan nanti kepada ahlinya di sana," kata Bambang, Selasa (10/11).
Ia sudah menginstruksikan agar Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kobar membawa sampel ke Laboratorium Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin, Kalsel. Bambang meminta agar apa pun hasilnya disampaikan apa adanya. Sehingga berbekal informasi itu, Pemkab Kobar bisa mengambil langkah penanganan yang tepat terkait masalah ini.
Editor: Rony Sitanggang