KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengingatkan pada tahun depan agar menterinya memiliki visi yang sama dengan dirinya. Ini disampaikan Joko Widodo saat rapat paripurna mengenai pemantapan program kerja tahun 2016.
Jokowi menyatakan kembali agar tidak ada polemik antar sesama menteri. Dia menyarankan agar perbedaan pandangan hanya disampaikan dalam forum rapat.
"Kita harus belajar dari pengalaman 2014-2015, sehingga semua berjalan terintegrasi dengan baik. Satu visi dengan visi presiden. Perencanaan dan penganggaran juga nyambung. Saling kerja sama saling sinergi, karena sifatnya adalah lintas sektoral, lintas daerah, bahkan lintas negara," ujar Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat.
Presiden Joko Widodo menambahkan agar menterinya menjadikan rakyat sebagai prioritas utama dan menghindari adanya bentrokan sehingga menjadi polemik.
"Hindari tabrakan. Tidak ada lagi menimbulkan polemik di publik. Perbedaan pandangan hanya di forum rapat," tambahnya.
Selain itu juga dia meminta menterinya untuk membuat terobosan dan tidak bekerja terjebak pada kebiasaan.
Sebelumnya dengan jurus yang dia sebut rajawali ngepret, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, kerap berpolemik dengan anggota kabinet lainnya. Di antaranya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyangkut mega proyek listrik 35 ribu MW.
Selain itu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said terkait perpanjangan kontrak Freeport. Rizal menyebut menteri ESDM Kebelinger dan melampau wewenang dalam negosiasi kontrak.
Editor: Rony Sitanggang