KBR, Jakarta - Walikota Bogor Bima Arya mengimbau pawai tauhid di kota tersebut dibatalkan. Sebab pawai ini bisa meruncingkan sentimen agama. Dia meminta tidak ada kelompok yang memanfaatkan situasi di Bogor untuk merusak hubungan lintas-iman kota tersebut. Kata dia, komunikasi harus terus dilanjutkan dengan berbagai kelompok agama di Bogor untuk menjaga harmoni.
"Yang lain-lain kami imbau untuk tidak diadakan. Kami tidak ingin ada situasi yang berkembang yang membuat warga tidak nyaman," ujarnya di gedung Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (28/10/2015) sore.
"Saya tidak mau momentum ini menjadi pintu masuk bagi kepentingan lain yang bisa mengganggu harmonisasi umat beragama. Bagaimana pun ini jadi pembelajaran untuk kita melangkah ke depan," jelasnya lagi kepada wartawan.
Walikota Bogor Bima Arya menjelaskan larangan Hari Asyura yang dia keluarkan kemarin hanya berlaku untuk acara tersebut. Surat edaran itu tidak berlaku untuk peringatan di waktu lain. Hal itu dia putuskan dengan mempertimbangkan aspek keamanan.
Sebelumnya, sekelompok warga di Bogor akan mengadakan "Pawai Tauhid", Jumat mendatang. Mereka akan mendukung surat edaran Walikota Bima Arya yang melarang perayaan Hari Asyura kelompok Syiah.
Editor: Rony Sitanggang