KBR, Lhokseumawe – Ratusan imigran Rohingnya Kabupaten Aceh Utara, kabur dari penampungan. Mereka sebelumnya ditempatkan di shelter atau tempat penampungan bagi imigran di Desa Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur. Juru Bicara Pemkab Aceh Utara, Amir Hamzah membenarkan, 176 orang dari total keseluruhannya berjumlah pengungsi 316 warga Myanmar sudah meninggalkan barak penampungan. Pemkab sedang berkoordinasi dengan aparat keamanan terkait kasus tersebut.
”Saya bersama Pak Kadis Sosial setelah Kami padukan data dengan UNHCR, IOM dan bahkan ada Bapak Kapolsek sisa mereka (rohingnya-red) sekarang 140 orang dibarak. Tapi yang sudah meninggalkan shelter 176 orang. Pengamanan di sana ada. Yang mana mereka bukan dipenjarakan. Karena juga harus hidup bebas. Mereka mengambil waktu, celah-celah, kadangkala sambil minum kopi, sambil keluar jalan-jalan langsung kabur. Jadi, dengan begitu rapinya, ” kata Amir menjawab portalkbr, Jumat (16/10).
Sebelumnya ratusan etnis rohingnya terdampar di perairan Selat Malaka, Kabupaten Aceh Utara pada 2 Mei lalu. Mereka, ditempatkan dipenampungan Shelter di daerah itu sesuai izin Pemerintah Indonesia yang bersedia menampung selama 1 tahun sebelum mereka ditempatkan ke negara ketiga.
Editor: Rony Sitanggang
Pengungsi Myanmar di Kabupaten Aceh Utara. Foto : Erwin Jalaluddin/KBR