KBR, Jakarta- Presiden Jokowi diminta hati-hati dalam melakukan merombak kabinet. Menurut Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Gun Gun Heriyanto, kehati-hatian diperlukan karena di saat ini tidak ada kejelasan mana lawan dan mana kawan.
Dia memberikan contoh, Partai PAN yang bermain dua kaki. Satu sisi mendukung pemerintahan Jokowi dan di sisi yang lain tidak keluar dari Koalisi Merah Putih. Kata dia, Jokowi harus menjaga citra pemerintahan dan memilih orang yang tepat dalam mengganti menteri. Karena, posisi pemerintahan Jokowi dari beberapa survei politik terus merosot.
"Tarik menarik dalam konteks demokrasi konsensus terutama distribusi dan alokasi orang ke sejumlah jabatan di kabinet kerja itu yang menjadi godaan kepada pak Jokowi. Padahal, kalau kita telisik lebih kritis, pernyataan PAN itu dobel standar. Ketika di satu sisi akan mendukung presiden dan di sisi lain menyatakan dia tidak keluar dari koalisi merah putih." Jelas Gun Gun.
"Ini menjadi indikator bahwa ada semacam politik dua kaki, itu sangat mungkin juga tidak hanya terjadi pada PAN namun juga pada partai di dalam kekuasaan," jelas Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Gun Gun Heriyanto kepada KBR, Senin (19/10/2015).
Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Gun Gun Heriyanto menambahkan, selama satu tahun pemerintahan Jokowi, terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki. Misalnya komunikasi politik dan kebijakan Jokowi yang sering tidak sampai ke masyarakat. Selain itu, komunikasi di kabinet pun perlu perbaikan agar tidak terjadi kegaduhan politik.
Besok, 20 Oktober tepat setahun Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dilantik. Keduanya dilantik setelah memenangkan pemilihan presiden menghadapi Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa.
Editor: Rony Sitanggang