KBR, Banyuwangi - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) optimistis Indonesia akan mencapai swasembada gula pada 2019. Hal itu mengingat sejumlah pabrik gula telah menghasilkan produk dengan kualitas yang bagus. Karena itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yakin pada 2019 Indonesia tidak akan mengimpor gula lagi.
Dia mencontohkan, salah satu gula produksi PG Asembagus saat ini sudah bisa masuk ke pabrik makanan dan minuman yang menunjukkan kualitasnya sudah bagus. Kata Rini, realitas rendemen tebu yang di PG Asembagus sudah ada yang mencapai 10 persen. Hal tersebut menurut dia, semakin memperkuat keyakinannya akan kemandirian Indonesia untuk memenuhi kebutuhan gula dari dalam negeri.
“Menghasilkan per hektare itu di atas 100 ton dan revitalisasi pabrik gula ini bisa mendorong sehingga rendemen itu minimal 10 ya. Kalau ini kami yakin di 2019 kita bisa swasembada gula. Karena berarti per hektarenya sangat tinggi dan kami harapkan dengan demikian petani juga merasa benar-benar menyatu. Sehingga mereka semakin mau menambah lahan tebu,” kata Rini soemarno, Jumat (23/10).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno berjanji akan ikut memperjuangkan aspirasi para petani tebu, termasuk ketentuan maksimal pemilikan lahan 4 hektare atau jatah pupuk subsidi yang juga dibatasi.
Terkait kebutuhan gula di dalam negeri, ia mengaku tidak tahu persis, namun jumlahnya sangat banyak, baik untuk konsumsi maupun untuk pabrik makanan dan minuman.
Luas lahan tanaman tebu secara nasional mencapai 475 ribu hektare. Separuh lebihnya, atau sekitar 250 ribu hektare berada di Jawa Timur. Produksi gula dari Jawa Timur tahun ini ditargetkan antara 1,3–1,6 juta ton dari produksi nasional sebesar 2,5 juta ton.
Editor: Rony Sitanggang