KBR, Mukomuko – Seekor gajah betina bernama Eva umur sekitar 28 tahun ditemukan mati di kawasan Pusat latihan Gajah (PLG) Seblat Bengkulu Utara. Zirun Lailani Koordinator pelatihan Gajah Seblat Bengkulu Utara mengatakan kepastian penyebab kematian menunggu hasil otopsi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu. Dugaan sementara gajah yang ditemukan mati pada Jumat (09/10) tersebut akibat mengalami kembung.
“Dengan bertambahnya jumlah kematian gajah membuat populasi gajah
semaikn berkurang di dalam kawasan PLG Seblat. Bila kondisi ini terus
berlanjut tidak menutup kemungkinan populasi gajah dalam kawasan PLG
Seblat Bengkulu Utara terancam punah," kata Zirun Lailani kepada KBR, Senin (12/10).
Zirun Lailani koordinator pelatihan gajah seblat Bengkulu Utara menambahkan Jumlah gajah jinak yang masih ada dalam kawasan PLG Seblat Bengkulu Utara tersisa sekitar 15 ekor. Sedangkan jumlah gajah liar tersebar antara lain di wilayah seblat Bengkulu Utara, Ipuh,Tunggang dan Air rami kabupaten Mukomuko diperkirakan tinggal sekitar 60 ekor.
Sebelumnya akhir Agustus lalu juga di temukan seekor gajah betina bernama Aswita umur sekitar 30 tahun mati dalam kawasan PLG Seblat Bengkulu Utara. Kematiannya diduga akibat penyakit kronis.
Editor: Rony Sitanggang