KBR, Jakarta - Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akhirnya menerima RAPBN 2016 menjadi APBN 2016. Ketua Rapat Paripurna, Taufik Kurniawan menyimpulkan dua hal, yakni menerima RAPBN pemerintah dengan menyetujui semua catatan yang diajukan fraksi DPR.
Sementara terkait Penyetoran Modal Negara PMN yang menjadi polemik dalam RAPBN, pimpinan sidang menyarankan pembahasan dilakukan kembali oleh komisi terkait, yakni Badan Anggaran pada APBN-Perubahan Februari tahun depan.
"Kami menyimpulkan menyetujui dengan catatan fraksi merupakan bagian yang utuh dan wajib dilaksanakan oleh pemerintah. Sementara untuk PMN dikembalikan lagi ke komisi terkait dan akan dibahas APBNP pada Februari 2016." Ujar Taufik, Jumat (30/10).
Sementara untuk partai Gerindra yang semula menolak karena menilai APBN dalam penerimaan pajaknya tidak realistis, menerima RUU APBN menjadi APBN 2016. Namun, Gerindra memastikan akan mengawasi beberapa syarat yang diajukan fraksi dalam APBN 2016.
Editor: Rony Sitanggang