KBR, Jakarta- Badan Meteorologi Klimatologi dan geofisika (BMKG) memprediksi kemarau panjang akibat Elnino tidak akan berlangsung hingga tahun depan. Kepala BMKG Andi Eka Sakya mengatakan meski indeks elnino tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun 1997, namun akan mulai membaik dalam minggu-minggu ini.
Saat ini kata dia Intensitas Elnino di pasifik sudah menurun sehingga juga ikut berdampak pada kondisi kemarau di Indonesia. Dia memprediksi hujan tetap akan terjadi bulan November dan desember.
"Nah minggu-minggu ini sudah tampak bahwa angin itu (Muson) yang dulunya dari selatan ke utara sekarang sudah berbalik menuju selatan. Angin itu akan membawa uap air dari lautan cina selatan yang akan menjadi hujan. Itu akan menetralisir elnino tersebut," kata Andi Eka Sakya kepada KBR, Jumat (23/10).
Andi Eka menambahkan, "berbarengan dengan turunnya intensitas elnino di pasifik itu, bareng juga dengan musim hujan di Indonesia. Jadi dampak elnino itu akan hilang ketika kita masuk musim hujan bulan November dan Desember."
Sementara itu terkait laporan kabut asap yang mulai terasa di beberapa lokasi di pulau Jawa, Andi mengatakan hal itu disebabkan lapisan asap paling rendah yang berkisar 500 meter terbawa angin menuju barat dan barat laut.
Sebelumnya diberitakan terjadi penundaan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung Jawa Barat karena gangguan kabut tebal di atas Bandung. Asap juga dilaporkan terasa di sebagian kota/kabupaten di kawasan pantai utara Jawa pagi tadi (23/10/2015). Kepala BPBD Jawa Tengah, Sarwa Permana menjelaskan kabut asap ini merupakan kiriman dari wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Editor: Rony Sitanggang