KBR, Malang - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menganggarkan dana dan mengalokasikan personil untuk pencegahan korupsi lebih banyak dibanding penindakan.
Dari total 1.100 pegawai KPK, 700 diantaranya bekerja untuk program pencegahan. Sedangkan anggarannya mencapai hampir Rp 500 miliar atau 70 persen dari total anggaran KPK.
Direktur Pembinaan Jaringan Kerjasama Antar Komisi KPK Sujanarko mengatakan komposisi ini membuktikan pendangan keliru sebagian orang bahwa KPK lebih mengedepankan penindakan dibandingkan pencegahan.
KPK juga menyusun kurikulum perkuliahan dan pendidikan antikorupsi sejak usia dini. Selain itu juga membuat alat kampanye antikorupsi lewat majalah, media siber, radio dan televisi berbasis internet.
KPK juga menyediakan bus pendidikan antikorupsi yang bisa keliling ke Kota-Kota di Indonesia.
"Pencegahan tak hanya membuat film. Kita misalnya berkoordinasi dan membenahi sistem pemerintahan di Indonesia. Kita melakukan workshop, penelitian, membuat modul untuk bahan kampanye. Itu gede juga. Dana pencegahan ya itu tadi sekitar 60-70 persen dari serapan anggaran," kata Sujanarko.
Sujanarko menambahkan KPK memfokuskan pendidikan antikorupsi kepada anak muda. Agar kelak jika jadi pemimpin mereka tetap memegang prinsip jujur, disiplin, adil dan antikorupsi.
Dengan begitu lambat laut generasi mendatang tak mengenal istilah korupsi.
Editor: Agus Luqman
KPK Buktikan Porsi Pencegahan Korupsi Lebih Besar Dibanding Penindakan
Dari total 1.100 pegawai KPK, 700 diantaranya bekerja untuk program pencegahan. Sedangkan anggarannya mencapai hampir Rp 500 miliar atau 70 persen dari total anggaran KPK.

Gedung KPK. (Foto: KBR)
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai