KBR, Palu - Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsoedi untuk mencari tahu kelompok mana dan pimpinan siapa yang diduga menculik dua WNI di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini. Dia mengatakan hingga saat ini pemerintah belum memastikan berasal dari kelompok mana.
"Alhamdulillah empat jam setelah saya telepon, sekitar jam delapan malam. Saya dikabari lagi, sudah bisa bebas dan sudah bisa diselesaikan tapi memang saat itu masih di hutan jadi saya belum bisa menyampaikan. Dan saya kira saya tahu semuanya alhamdulillah sudah selesai," ujarnya di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, Sulawesi Tengah.
Presiden Joko Widodo juga berterima kasih kepada Pemerintah Papua Nugini yang telah membantu pembebasan dua WNI, selain itu juga dirinya bangga terhadap jajarannya karena bekerja secara cepat. "Dan saya senang sekali bangga, mereka bekerja senyap dan tidak banyak bicara tapi mereka mempersiapkan," tambahnya.
Meski demikian, dia tidak menjelaskan secara rinci bagaimana dua WNI tersebut dibebaskan, apakah dengan cara operasi militer ataupun cara diplomasi. Tetapi dia memastikan tidak memberikan uang ataupun barter terhadap kelompok tersebut.
Sebelumnya pada sembilan September 2015 lalu dua WNI yang disebut bekerja sebagai
penebang kayu, disandera oleh kelompok separatis ke perbatasan Papua -
Indonesia. Sudirman (28) dan Badar (30), kedua operator gergaji mesin itu disandera saat menebang pohon di kawasan Kampung Skopro, Distrik Arso Timur, Keerom.
Editor: Rony Sitanggang