Bagikan:

Ditanya Soal Pengungsian Warga Riau, Ini Jawaban Menkes

Menkes sebut rencana pengungsian warga yang terpapar asap di Riau, sulit dilakukan.

BERITA | NASIONAL

Jumat, 18 Sep 2015 12:39 WIB

Ditanya Soal Pengungsian Warga Riau, Ini Jawaban Menkes

Menteri Kesehatan Nila Moeloek saat ditanya wartawan soal kabut asap di Riau. Hari ini, Jumat (18/9), Menteri Nila mengirim tim medis ke Riau untuk membantu pengobatan warga. (Foto: KBR/Bambang)

KBR, Jakarta- Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyebut, penanggulangan kebakaran lahan yang menyebabkan kabut asap di daerah Sumatera dan Kalimantan hanya dilakukan dengan cara mematikan titik api. Sebab kata dia, rencana untuk mengungsikan warga yang sebelumnya sempat menjadi wacana akan sulit dilakukan. Sebab, warga harus diungsikan ke luar wilayah Riau, yang tidak terpapar asap.

"Begini analoginya, misalnya di daerah Kuningan sini kena kabut asap. Lalu pemerintah mengungsikan warga ke Pasar Festival, sama saja kan terkena asap juga? Jadi kalau mau mengungsikan warga itu ke tempat yang bersih. Masalahnya dipindah ke mana? Sumatera Barat? Aceh? Itu yang sulit dilakukan," ujarnya kepada wartawan dalam acara pelepasan tim kesehatan ke Riau, Jumat (18/9).

"Tentunya yang seharusnya dilakukan adalah memadamkan apinya dulu, kemudian warga diminta untuk tetap menghindari udara terbuka dengan tetap berada di dalam rumah," tambahnya lagi.

Hari ini Kementerian Kesehatan mengerahkan tim dukungan kesehatan ke Riau untuk membantu penanggulangan kabut asap di provinsi tersebut. Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan tim tersebut beranggotakan 15 orang yang terdiri dari tim dokter spesialis penyakit paru, spesialis penyakit anak, spesialis penyakit dalam, tim penyehatan lingkungan, tim promosi kesehatan, serta tim Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan (PPKK). Menteri Nila menyebut 500an orang terkena radang paru-paru yang merupakan penyakit lanjutan dari ISPA.

Editor: Dimas Rizky 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending