KBR, Jakarta- Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mencatat, sekitar 25,6 juta penduduk Indonesia terpapar asap beracun akibat kebakaran hutan dan lahan atau karhutla. Menurut juru bicara BNPB, Sutopo
Purwo Nugroho, puluhan juta orang itu tersebar di beberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan.
"Dengan
luasan wilayah yang terdampak asap seperti ini, ada sekitar 25,6 juta
penduduk Indonesia yang saat ini terpapar asap. Di Sumatera ada sekitar
22,6 juta jiwa, meliputi Sumatera Utara 4 juta jiwa, Riau 5,5 juta jiwa,
Sumbar 2,5 juta jiwa, Jambi 3 juta jiwa, Sumsel 7,3 juta jiwa, dan
Lampung 300 ribu jiwa. Sedangkan di Kalimantan ada sekitar 3 juta jiwa.
Kalimantan Barat 1,1 juta jiwa, Kalteng 1,1 juta jiwa, dan Kalsel 850
ribu jiwa," kata Sutopo saat menyampaikan keterangan pers di kantornya, Jumat (04/09).
Ia
juga menambahkan, masyarakat yang paling parah terpapar kabut asap ini
berada di wilayah Riau dan Jambi. Di kedua daerah tersebut, jarak
pandang bahkan hanya 500 meter saja.
BNPB sebelumnya menyebut pemprov Riau seharusnya menaikkan situasi kabut asap menjadi tanggap darurat. Itu karena indeks kesehatan udaranya sudah di level bahaya. Namun hingga kini, statusnya belum dinaikkan.
Editor: Dimas Rizky
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai