Bagikan:

BKSDA Bengkulu Robohkan Ribuan Sawit di Kawasan Pantai Air Hitam

Kawasan wisata air pantai air hitam jadi tempat habitat penyu.

BERITA | NUSANTARA

Selasa, 29 Sep 2015 19:56 WIB

Author

evi tarmizi

BKSDA Bengkulu Robohkan  Ribuan Sawit di Kawasan Pantai Air Hitam

Pohon sawit digusur dari taman wisata air Muko-muko (Foto:KBR/Evi T.)

KBR,Mukomuko – Balai Konservasi Sumber daya Alam (BKSDA) Bengkulu merobohkan sebanyak 2.300 batang pohon sawit umur 8 tahun yang ditaman oleh warga dalam kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Air Hitam Desa Sinar laut Kecamatan Pondok Suguh Kabupaten Mukomuko  di lahan seluas 23 Hektare.

Jaja Maulana Kepala Seksi Konservasi Wilayah Satu BKSDA Bengkulu mengatakan Ribuan pohon sawit dirobohkan mengunakan satu  unit alat berat dan 10 buah gergaji mesin. Saat merobohkan pohon sawit BKSDA dikawal  oleh  TNI dan Polri serta perangkat desa setempat.

“Balai Konservasi Sumber daya Alam (BKSDA) Bengkulu saat ini  sedang melaksanakan  operasi gabungan yang bertujuan untuk memusnahkan tamanan non kehutanan di TWA Air Hitam. Kegiatan ini lanjutan dari tahun 2010 lalu lanjutan ke lima. Yang tersisa sawit–sawit dalam kawasan TWA ada sejumlah 23,3 Hektare kurang lebih 2.300 batang pohon sawit,” kata Jaja Maulana kepada KBR,Selasa (29/09).

Jaja Maulana kepala seksi Konservasi Wilayah satu BKSDA Bengkulu menambahkan, kegiatan ini adalah kegiatan lanjutan. Sejak   2010 hingga 2013   BKSDA Bengkulu  sudah merobohkan pohon sawit dalam kawasan TWA Air Hitam dengan luas sekitar  83 hektare. Kawasan TWA yang ditanami sawit oleh warga ada di tiga kecamatan. Yakni: Kecamatan Ipuh, Kecamatan Pondok Suguh, dan Kecamatan sungai Rumbai.

Setelah pembersihan,   BKSDA langsung merestorasi kawasan TWA Air Hitam untuk mengembalikan fungsi semula Taman wisata Alam (TWA) sebagai tempat pendaratan penyu. Jaja Maulana menghimbau kepada warga sekitar TWA tidak menanam kembali pohon sawit dalam kawasan dan   menjaga kelestarian dan penghijauan. Pasalnya TWA Air Hitam merupakan habitat satwa liar untuk penyu hijau dan penyu lekang.

Editor: Rony Sitanggang 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending