KBR, Jakarta - Para pedagang daging ayam di Bogor Raya masih bersikeras melakukan aksi mogok atau yang disebut sebagai aksi meliburkan diri hingga Rabu besok. Ketua Asosiasi Pedagang Ayam Bogor Raya, Sony mengatakan, pihaknya terpaksa meliburkan diri setelah mengalami kerugian yang disebabkan mahalnya harga daging ayam karena stok ayam yang menipis di peternak. Sony menuding data stok ayam yang diklaim pemerintah tak valid. Oleh karena itu, kata dia, para pedagang daging ayam lain akan kembali berjualan, setelah mendapatkan kejelasan harga yang diklaim pemerintah sudah turun.
"Pemerintah bilang stok ayam cukup, dia itu tidak tahu data. Pemerintah ini kerjanya kurang maksimal. Untuk melihat data ayam per bulan yang dibutuhkan itu tidak ada yang valid. Kita (pedagang) itu pengennya harga (ayam) itu di kisaran 19 ribu hingga 20 ribu itu oke-lah. Peternak juga tidak rugi dijual segitu. Di pasar bisa dijual di harga 32 ribu." Tegas Sony.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian membantah kurangnya ketersediaan stok daging ayam yang ditengarai jadi penyebab mahalnya harga daging ayam. Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Pertanian Kementan, Syukur Iwantoro menyatakan harga daging ayam pun sudah turun hari ini. Syukur meminta para pedagang untuk kooperatif untuk tidak mempermainkan harga daging ayam di pasaran.
Editor: Rony Sitanggang