KBR, Jakarta - Komnas HAM akan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus bentrokan antara petani dan TNI di Urut Sewu, Kebumen, Jawa Tengah.
Anggota Komnas HAM Maneger Nasution mengatakan tim invetigasi itu nantinya akan menyelidiki akar masalah yang menyebabkan belasan orang terluka.
Maneger mengatakan kasus bentrokan TNI dengan warga sipil merupakan bentuk buruknya rantai komando dari pusat ke tingkat prajurit. Sehingga, prajurit terendah melakukan aksi di luar batas dan melakukan kekerasan kepada warga sipil.
"Senin besok (24/8), saya akan rapatkan dengan teman-teman di Komnas HAM untuk membentuk tim investigasi ke sana. Besok jam 10 kami akan ketemu di Komnas HAM. Harus secepatnya, kalau menghadapi situasi ini namanya quick response atau respon cepat dalam bentuk turun ke lapangan kemudian melakukan investigasi," jelas Anggota Komnas HAM Maneger Nasution kepada KBR, Minggu (23/8).
Anggota Komnas HAM Maneger Nasution menambahkan, akibat kejadian ini TNI perlu mengevaluasi rantai komando dan kepemimpinan di wilayah tersebut. Karena bentrokan TNI dengan masyarakat memalukan institusi TNI.
Bentrok terjadi antara anggota TNI dan warga pesisir Urut Sewu Kecamatan Mirit, Kebumen. Puluhan orang terluka. Empat diantaranya luka parah sehingga terpaksa dilarikan ke RS Kebumen dan Puskesmas Mirit.
Bentrok terjadi Sabtu (22/8) pagi, sekitar 150-an warga mendatangi tentara yang memagar wilayah yang diklaim milik TNI di muara Sungai Lok Ulo di Pesisir Desa Wiromartan. Pemagaran lahan dilakukan sejak Jumat sehari sebelumnya.
Warga memprotes pemagaran tersebut dan menanyakan dasar hukum dan bukti atas klaim tanah tersebut.
Tanah yang menjadi konflik antara petani dengan TNI terletak di daerah Pesisir Urutsewu, antara muara Kali Lukulo Desa Ayamputih di sebelah barat, sampai dengan muara Sungai Wawar Desa Wiromartan. Secara total, daerah yang disengketakan ini memiliki panjang kurang lebih 22,5 km dan lebar 500 meter dari bibir pantai.
Warga yang terlibat dalam konflik ini berasal dari beberapa desa sepanjang pantai Kebumen Selatan, yaitu, Desa Ayamputih, Setrojenar, Bercong Kecamatan Buluspesantren, Desa Entak, Kenoyojayan Ambal Resmi, Kaibon Petangkuran, Kaibon, Sumberjati Kecamatan Ambal, Desa Mirit Petikusan, Mirit, Tlogodepok, Tlogopragoto, Lembupurwo, dan Wiromartan Kecamatan Mirit.
Editor: Agus Luqman
Komnas HAM Investigasi Bentrokan TNI-Warga di Kebumen
Maneger mengatakan kasus bentrokan TNI dengan warga sipil merupakan bentuk buruknya rantai komando dari pusat ke tingkat prajurit. Sehingga, prajurit melakukan aksi di luar batas.

Kawasan pesisir Urut Sewu Kebumen yang disengketakan antara TNI dan warga, hingga terjadi bentrokan, Sabtu (22/8). (Foto: Sumber Google Maps)
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai