KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta menteri koordinator untuk tetap mencarikan solusi meski pembangunan proyek listrik 35 ribu megawatt dinilai sulit diwujudkan.
Pernyataan Jokowi ini menyusul sikap Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli yang pesimistis terhadap proyek tersebut. Dia mengatakan jika ada kendala atau masalah dalam proyek tersebut segera diselesaikan. Dia menegaskan tidak akan merevisi target pembangunan proyek itu.
"Hahahaha, ya banyak yang menyampaikan bahwa 35.000 MW itu sebuah target yang ambisius. Tapi memang itu kebutuhannya seperti itu. Oleh sebab itu angka 35.000 MW kalau ada masalah di lapangan, itu yang dicarikan solusi. Sehingga investasi investor betul-betul bisa melaksanakan investasinya," ujarnya usai menghadiri acara diJakarta Convention Center.
Jokowi menambahkan, proyek pembangunan tersebut harus diawasi secara detil perkembangannya. Dengan demikian, dia optimistis pembangunan tersebut dapat terlaksana.
"Kalau enggak mencapai itu, saya tiap ke daerah komplainnya adalah listrik. Byarpet, listrik mati semua. Oleh sebab itu saya dorong terus ini harus selesai sampai saya berikan contoh pembebasan lahan. Yang di Batang saja sampai saya turun tangan. Pak wapres turun tangan," tambahnya
Mengenai adanya perdebatan antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menko Maritim, Rizal Ramli, Jokowi tidak mau menanggapi. Dia mengaku hanya menjalankan tugas dan bekerja.
"Urusan saya urusan bekerja. Kamu pasti senangnya yang kayak gitu. Kalau saya enggak. Kalau urusan yang seperti itu, saya enggak akan jawab. Urusan saya urusan bekerja, menyelesaikan masalah," tutupnya.
Editor: Rony Sitanggang