KBR, Bondowoso – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Jawa Timur, membuka posko siaga darurat kekeringan di 10 Kecamatan. Kesepuluh daerah tersebut berpotensi terdampak kekeringan. Diantaranya Botolinggo, Cermee, Prajekan, dan Curahdami. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bondowoso, Hendri Widotono mengatakan, posko ini dibuka agar penanganan kekeringan di wilayah terdampak bisa segera dilakukan.
“Kami buka posko kekeringan di masing–masing potensi kekeringan. Ini agar ada gerak cepat jika ada kekeringan kepala desa bisa segera melapor agar kami bisa segera melakukan tindakan,” kata Hendri Widotono kepada KBR, Selasa (18/8/2015).
Berdasarkan informasi yang diterima BPBD dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diperkirakan siklus musim kemarau tahun ini akan lebih panjang. Hal ini merupakan dampak dari badai El Nino yang menerjang kawasan Indonesia. Untuk Bondowoso sendiri, diperkirakan jumlah desa yang terdampak kekeringan akan meningkat pada akhir Agustus atau September mendatang. Hingga saat ini tercatat dua desa yang mengalami kekeringan yakni Desa Tanggulangin Kecamatan Tegalampel dan Desa Keladi Kecamatan Cermee.
Editor: Rony Sitanggang