KBR, Jakarta- Satuan Tugas (Satgas) Vaksin Palsu menemukan 197 anak yang menerima vaksin palsu dari klinik Bidan Elly, di Ciracas, Jakarta Timur. Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Tipideksus) Bareskrim Polri Agung Setya mengatakan, data itu hasil dari penyelidikan satgas sejak tahun 2010.
"Perkembangan penanganan di Ciracas ya, awalnya memang kita tahu 2016 pendataan kita itu ada 48 (anak-red). Setelah kita dalami lagi dari tahun 2010 di klinik Bidan E itu. Kita ketahui ada 197 (anak-red). Data inilah yang hari ini kita komunikasikan dengan satgas untuk menentukan langkah yang perlu kita lakukan. Apakah perlu kita lakukan vaksin ulang karena tidak mendapatkan vaksin yang seharusnya," kata Agung Setya di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (12/07/2016).
Kementerian Kesehatan akan memberikan vaksinasi ulang kepada 197 anak di Ciracas, pekan depan. Vaksinasi ulang dimulai dari klinik Bidan Elly, lantaran telah tersedia data lengkap jumlah anak yang menerima vaksin.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menemukan 37 Fasilitas Pelayanan Kesehatan di 9 provinsi yang membeli vaksin tidak resmi. Dari situ, BPOM meneliti 39 sampel dan menemukan 5 vaksin palsu.
Selain itu, BPOM juga meneliti 15 produk vaksin sitaan Bareskrim. Hasil penelitian itu menemukan 6 vaksin palsu dan 1 vaksin dengan kadar yang tidak sesuai.
Temuan tersebut akan ditindaklanjuti Kemenkes dengan mendata ulang pasien yang menerima vaksin palsu. Dari data itu, Kemenkes akan melakukan vaksinasi ulang. Hingga saat ini, satgas baru berhasil mendata 197 anak penerima vaksin palsu di Ciracas yang dinyatakan lengkap.
Editor: Rony SitanggangÂ