KBR, Jakarta- Kepolisian Negara Republik Indonesia mengantisipasi teror jenis baru pasca insiden di perayaan Hari Bastille di Kota Nice, Prancis. Kapolri Tito Karnavian telah mengingatkan anggota di lapangan agar waspada terhadap modus seperti menabrakkan truk ke kerumunan orang.
"Paling utama sekali itu dari jaringan intelejen, densus, BIN, BAIS dan lain-lain mengawasi jaringan yang ada selama ini," kata Tito di Mabes Polri, Jumat (15/07/16).
Tito mengatakan, bentuk teror seperti di kota Nice bukan dilakukan oleh orang sembarangan, tapi oleh jaringan teroris. Oleh karena itu Polri akan meningkatkan pengawasan terhadap jaringan-jaringan teroris yang ada.
"Kami akan kerjasama dengan intelijen yang ada. Karena ini kan biasanya ada semacam instruksi yang berhubungan dengan Suriah, seperti kasus di Thamrin dan Surabaya," kata Tito.
Sebelumnya, 80an orang tewas di Kota Nice, Prancis, setelah sebuah truk menabrak kerumunan orang di perayaan Hari Bastille (peringatan penyerbuan Bastille 14 Juli 1789) pada Kamis (14/7/2016) malam. Pejabat di Prancis menyebutkan selain menabrakkan truk ke kerumunan orang, pengemudi kendaraan besar itu juga menembakkan senjata ke orang-orang yang sedang melakukan perayaan. Pengemudi tewas setelah ditembak polisi.
Editor: Rony Sitanggang