KBR, Jakarta- Menteri Keuangan Sri Mulyani berjanji melakukan yang terbaik untuk memenuhi permintaan Presiden Joko Widodo. Ia akan mengelola kebijakan fiskal sebaik mungkin untuk menangani problem-problem ekonomi seperti kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan.
Sri menyebut akan mempelajari terlebih dahulu capaian dari Kementerian Keuangan sebelumnya, termasuk program pengampunan pajak (tax amnesty) dan juga struktur anggaran.
"Saya akan melakukan yang terbaik. Tentu saja karena sudah 6 tahun. Saya akan melihat bagaimana struktur anggaran, apa-apa yang telah dicapai oleh Pak Bambang (Brodjonegoro) sebelumnya, dan apa-apa yang telah dijadikan kesepakatan dengan DPR. Saya akan melihat struktur anggaran, apa yang secara politis dan secara hukum sudah dicapai, dan bagaimana rencana yang telah dibuat dan disusun oleh menteri keuangan sebelumnya dan kemudian kita akan bisa mencapai semaksimal mungkin," kata Sri Mulyani di Istana Negara, Rabu (27/6/2016).
Sri Mulyani menambahkan, Presiden Jokowi juga berpesan agar perekonomian nasional diperkuat dan ditingkatkan agar mampu bersaing dengan perkonomian global.
"Terus memperkuat fondasi perekonomian kita apakah dari sisi masyarakat, sisi private sector, dan juga tentu dari sisi governance, atau tata kelola pemerintahan, saya rasa itu merupakan pesan yang paling penting yang akan saya perhatikan," kata dia.
Sri Mulyani menjadi salah satu dari sembilan nama baru di kabinet kerja pemerintahan Jokowi-JK yang dilantik hari ini. Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, Sri Mulyani sudah teruji di bidang ekonomi dan keuangan serta memiliki reputasi dan jaringan yang baik di dunia iinternasional.
"Beliau mempunyai kapasitas untuk mendongkrak, ikut memberikan kontribusi,memperkuat ekonomi indonesia dalam menghadapi persaingan global sekaligus juga memyelesaikan berbagai masalah yang sangat berat yang sudah lama kita hadapi," kata Pratikno seusai pengumuman reshuffle.
Ketika ditanya tentang proses dipilihnya sebagai menteri, Sri Mulyani enggan menjawab. Namun, ia mengaku pernah bertemu dengan Presiden Jokowi
"Saya nggak usah menjawab itu. Ada, pernah (bertemu Jokowi)," tuturnya.
Putusannya untuk kembali ke Indonesia, terbilang mendadak. Sri menyebut dewan direktur Bank Dunia terkejut ketika berita tersebut disampaikan oleh Presiden Bank Dunia kemarin malam. Namun, Bank Dunia bersedia melepas Sri Mulyani ke tanah air, lantaran terdapat keselarasan terkait tujuan pembangunan.
"Mereka memahami pentingnya untuk memperkuat perekonomian Indonesia, karena bank dunia melihat Indonesia sebagai salah satu negara yang diharapkan untuk bisa mencapai dua tujuan, yang sesuai dengan tujuan bank dunia yaitu mengentaskan kemiskinan dan mengakselerasi proses percepatan, pemerataan kesejahteraan terutama kelompok 40 persen terbawah," ujar dia.
Editor: Rony Sitanggang