Bagikan:

Jelang Putusan ULMWP, Indonesia Walk Out

"Delegasi Indonesia tak terima bendera bintang kejora ikut dinaikkan."

BERITA | NASIONAL

Rabu, 13 Jul 2016 15:58 WIB

Jelang Putusan ULMWP, Indonesia Walk Out

Spanduk dukungan ULMWP di pertemuan MSG. (Foto: KBR/Victor Y.)

KBR, Jakarta- Delegasi pemerintah Indonesia memutuskan keluar dari pertemuan pemimpin negara-negara Melanesia (MSG). Ketua Komite Nasional Papua Barat Victor Yeimo mengatakan, delegasi Indonesia keluar ruangan saat penaikan bendera negara. Menurut Victor melalui sosial media FB, delegasi Indonesia tak terima bendera bintang kejora ikut dinaikkan. Terkait hal ini, delegasi pemerintah Indonesia belum menjawab konfirmasi KBR.

Sementara itu Dirjen Strategi Pertahanan, Kementerian Pertahanan, Yoedhi Swastanto mengatakan pertemuan para Petinggi Melanesian Spearhead Group (MSG) di Solomon Island belum masuk ke pembahasan yang menentukan keanggotaan Gerakan Bersatu Pembebasan Papua Barat (ULMWP).

Yoedhi mengatakan, sebagai delegasi RI yang berangkat ke Solomon, dirinya yakin ULMWP tidak memenuhi syarat untuk diterima. Sebab kata dia UMLWP bukan negara. Sementara salah satu syarat menjadi keanggotaan penuh MSG haruslah berbentuk negara yang berdaulat.

"Jadi me-refer hasil di Lautoka Fiji beberapa waktu lalu, ini menindaklanjuti itu, tetap sama, untuk persyaratan menjadi full member kan salah satu pasalnya harus negara berdaulat," ungkap Yoedhi kepada KBR, Rabu (13/7/2016).

Aksi di Papua

Terkait aksi di sejumlah wilayah Papua untuk mendukung ULMWP masuk dalam MSG, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) membantah telah menghasut warga Papua lewat selebaran. Kata Sekretaris Umum KNPB Ones Suhuniap, polisi tidak bisa menahan 2 aktivis KNPB Timika dengan pasal penghasutan.

Ones menyatakan, selebaran itu hanya ajakan untuk berunjuk rasa. Selain itu, pembagian selebaran juga berlangsung damai.

"Selebaran yang dikeluarkan untuk aksi demo hari ini bukan penghasutan. Siapa yang dihasut?" jelas Ones kepada KBR, Rabu (13/07/2016) siang.

"Saya pikir tidak ada yang dihasut, siapa yang dihasut? Akibat dari penghasutan itu apa yang terjadi? Ada korban tidak? Kalau tidak terjadi apa-apa tidak bisa dibilang pasal penghasutan," ujarnya lagi.

Ones menambahkan, sedianya di Timika akan ada aksi damai mendukung ULMWP masuk jadi anggota tetap MSG. Tapi aksi itu, dibubarkan secara paksa oleh kepolisian. Polisi kemudian menangkap 53 orang. Dua diantaranya telah ditetapkan sebagai tersangka. Sementara yang lain, telah dilepaskan.

Editor: Dimas Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending