Bagikan:

Helikopter Pengawal Presiden Jatuh di Yogyakarta

"Ya memang betul ada satu heli dari Angkatan Darat itu crash di daerah Kalasan. Saya dapat infonya ada enam personel di situ."

BERITA | NASIONAL

Jumat, 08 Jul 2016 17:34 WIB

Helikopter  Pengawal Presiden Jatuh di Yogyakarta

Helikopter TNI jatuh di Yogyakarta, Jumat (08/07) sore. (Foto: KBR/Arif B.)

KBR, Jakarta- Helikopter pengawal presiden milik TNI Angkatan Darat jatuh di Kalasan, Sleman. Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Adisucipto Yogyakarta, Imran Baidirus mengatakan, helikopter tersebut berisi enam personel TNI.

Saat dihubungi KBR,  Imran sedang menuju ke lokasi kejadian jatuhnya helikopter tersebut.

"Ya memang betul ada satu heli dari Angkatan Darat itu crash di daerah Kalasan. Saya dapat infonya ada enam personel di situ. Saya tidak tahu penumpang atau kru yang jelas ada enam person. Rencana akan digunakan untuk emergency presiden, tapi ini stand by saja. Kita kan ada standar untuk pengamanan presiden salah satunya heli itu yang di-standby-kan," kata Imran Baidirus saat dihubungi KBR, Jumat (08/07/2016).

Penyebab jatuhnya helikopter pengawal Presiden Joko Widodo tersebut masih belum bisa diketahui. Helikopter itu terbang dari bandara Adi Sumarmo, Solo menuju ke bandara Adi Soejtipto, Yogyakarta. Peristiwa kecelakaan terjadi sekira pukul 15:16  WIB. Rencananya besok, helikopter tersebut akan digunakan untuk mengawal kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Yogyakarta.

Kata Imran, helikopter itu jatuh di kawasan permukiman warga di perbatasan Kalasan dengan Prambanan. Saat ini pihaknya masih melakukan evakuasi terhadap keenam korban tersebut, belum diketahui adanya korban jiwa dalam  peristiwa ini. Imran mengatakan   tidak ada korban tewas dari warga sekitar permukiman di Kalasan.

Sementara itu, Badan SAR Nasional (Basarnas) masih stand by di lokasi kejadian. Basarnas belum bisa mengevakuasi korban lantaran belum diziinkan oleh aparat TNI setempat.


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending