KBR, Jakarta- Helikopter pengawal presiden milik TNI Angkatan Darat jatuh di Kalasan, Sleman. Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Adisucipto Yogyakarta, Imran Baidirus mengatakan, helikopter tersebut berisi enam personel TNI.
Saat dihubungi KBR, Imran sedang menuju ke lokasi kejadian jatuhnya helikopter tersebut.
"Ya memang betul ada satu heli dari Angkatan Darat itu crash di daerah Kalasan. Saya dapat infonya ada enam personel di situ. Saya tidak tahu penumpang atau kru yang jelas ada enam person. Rencana akan digunakan untuk emergency presiden, tapi ini stand by saja. Kita kan ada standar untuk pengamanan presiden salah satunya heli itu yang di-standby-kan," kata Imran Baidirus saat dihubungi KBR, Jumat (08/07/2016).
Penyebab jatuhnya helikopter pengawal Presiden Joko Widodo tersebut masih belum bisa diketahui. Helikopter itu terbang dari bandara Adi Sumarmo, Solo menuju ke bandara Adi Soejtipto, Yogyakarta. Peristiwa kecelakaan terjadi sekira pukul 15:16 WIB. Rencananya besok, helikopter tersebut akan digunakan untuk mengawal kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Yogyakarta.
Kata Imran, helikopter itu jatuh di kawasan permukiman warga di perbatasan Kalasan dengan Prambanan. Saat ini pihaknya masih melakukan evakuasi terhadap keenam korban tersebut, belum diketahui adanya korban jiwa dalam peristiwa ini. Imran mengatakan tidak ada korban tewas dari warga sekitar permukiman di Kalasan.
Sementara itu, Badan SAR Nasional (Basarnas) masih stand by di lokasi kejadian. Basarnas belum bisa mengevakuasi korban lantaran belum diziinkan oleh aparat TNI setempat.
Editor: Rony Sitanggang