Bagikan:

Ini Syarat PDI-P Kepada Calon Panglima TNI

Fraksi PDIP menyodorkan empat syarat khusus bagi calon Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Gatot Nurmantyo.

BERITA | NASIONAL

Rabu, 01 Jul 2015 15:23 WIB

Anggota Komisi Pertahanan dan Intelijen dari Fraksi PDI-P, Tubagus Hasanuddin. Foto: Antara

Anggota Komisi Pertahanan dan Intelijen dari Fraksi PDI-P, Tubagus Hasanuddin. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP menyodorkan empat syarat khusus bagi calon Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Gatot Nurmantyo. Anggota Komisi Pertahanan dan Intelijen dari Fraksi PDI-P, Tubagus Hasanuddin mengatakan, salah satu syarat itu soal penyelesaian sengketa lahan dengan warga di seluruh Indonesia. Hal itu menjadi penting, karena kata dia, TNI kerap berselisih terutama di daerah yang memiliki persoalan konflik lahan.

“Kalau PDI-Perjuangan kira-kira ada empat poin, yang pertama adalah ada niat atau tidak bagi Panglima nanti untuk menyelesaikan kasus-kasus tanah dengan rakyat. Yang kedua, kira-kira bisa tidak meningkatkan kualitas disiplin, supaya tidak ada lagi peperangan dan perkelahian baik sesama TNI maupun TNI dengan pihak lain agar tidak meresahkan masyarakat. Yang ketiga dan keempat itu masalah intern, yang pertama lanjutkan program minimum essential force dan yang terakhir tingkatkan profesionalisme plus kesejahteraan prajurit,” ujarnya kepada wartawan di Kantor DPR.

Tubagus Hasanuddin menambahkan, bakal mencecar Gatot dengan pertanyaan seputar peremajaan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) pasca peristiwa jatuhnya pesawat Hercules di Medan, kemarin.

Hari ini, Komisi Pertahanan dan Intelijen DPR-RI melakukan uji kelayakan dan kepatutan kepada KSAD, Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI. Gatot merupakan calon tunggal yang diajukan Presiden Joko Widodo menggantikan Moeldoko yang sudah memasuki masa pensiun.


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending