KBR, Tolikara- Bupati Tolikara, Usman Wanimbow mengklaim kerusuhan yang terjadi di wilayahnya beberapa hari lalu, dipicu adanya rentetan tembakan. Usman mengatakan saat kejadian, dirinya berada di lokasi dan berhasil menenangkan warga yang mulai memanas karena perayaan Salat Ied. Namun, massa mulai mengamuk setelah beberapa di antaranya, terkena luka tembak. Dia juga membantah adanya pembakaran masjid. Kata dia, rumah ibadah itu terbakar akibat terkena rembetan api dari kios yang dibakar warga.
"Pada saat itu saya juga ada di tempat, TKP (tempat kejadian). Untuk melarang sekelompok itu untuk tidak melakukan tindakan. Bersama tokoh masyarakat kita berhasil mendorong ke luar. Tapi ketika kita berhasil mendorong ke luar, beberapa pemuda ditembaki. Begitu pemuda berjatuhan diangkat ke luar, itulah yang membuat massa beringas untuk membakar salah satu kios. Kios pak Tarno dibakar. itu merembet ke seluruh kios-kios yang ada dan musala yang ada. Jadi kalau ada berita pemuda gereja membakar Musala itu tidak benar. Yang benar seperti itu. Berawal dari pembakaran kios itu merembet ke Musala. Kebetulan semua bangunan, kios dan musala itu tidak ada batasnya. Jadi pakai triplek dan kayu sehingga gampang sekalii terbakar dalam waktu singkat." Jelas Bupati Usman.
Terkait insiden tersebut, pemerintah bersama Kepolisian Papua menggelar acara bakar batu yang menjadi simbol persaudaraan. Dalam acara itu disepakati kerugian akibat pembakaran dan penembakan akan ditanggung oleh pemerintah.
Editor: Rony Sitanggang