KBR, Pekalongan- 33 guru Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Pekalongan terkonfirmasi positif covid-19 pasca menjalani tes usap PCR. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto mengungkapkan guru yang terkonfirmasi covid-19 telah diisolasi di gedung diklat agar memutus rantai penularan.
"Sehingga kalau bisa semuanya dilakukan swab akhirnya ada 56 guru yang di swab dan 33 orang guru positif. Ini kami masih koordinasi terus untuk sebagian yang positif dan tidak bisa isolasi di rumah maka kami minta untuk isolasi di gedung diklat. Dan kami pastikan ini bukan karena sekolah tatap muka karena tidak ada siswa yang di sekolah," kata Slamet di Pekalongan, Kamis(03/06/21).
Menurut Slamet, munculnya klaster guru bermula dari salah seorang guru yang mengalami gejala kehilangan penciuman/anosmia. Namun tetap nekat untuk berangkat ke sekolah. Ia menjelaskan, setelah adanya temuan tersebut pihaknya lantas melakukan tracing dengan guru satu sekolah dan keluarga yang melakukan kontak erat.
"Sangat kami sayangkan kenapa masih nekat untuk ke sekolah," jelasnya.
Ia menambahkan, puluhan guru yang terpapar covid-19 telah melakukan vaksin tahap 1 dan terpaksa harus menunda vaksin tahap ke 2 lantaran menjalani isolasi.
"Mereka sudah vaksin tahap 1 dan kita tunda untuk vaksin tahap 2 hingga hasilnya negatif," kata Slamet.
Editor: Friska Kalia