Trenggalek, KBR- Puluhan warga Desa Bogoran, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur berunjukrasa menentang rencana pembangunan bendungan di wilayahnya. Dalam aksinya, warga membentengkan sejumlah spanduk dan poster yang berisi sikap penolakan.
Warga mengaku resah karena hingga saat ini rencana tersebut tidak tersosialisasikan dengan rinci, terlebih menyangkut kawasan yang akan terdampak serta proses relokasi yang akan dilakukan. Salah seorang warga, Nur Hadi mengatakan, kerisauan warga semakin bertambah, karena beberapa tiba-tiba diminta untuk mengisi sejumlah form kuisioner terkait rencana pembangunan bendungan tersebut.
"Menolaknya karena kami ada rasa ketakutan, mau pindah di mana? Pemerintah itu belum memberikan kejelasan. Saat ini kami hanya diberi blanko tapi tidak ada penjelasan yang detil sehingga kami merasa bingung. Blankonya ini isinya kuisioner yang berisi data-data warga dan asetnya," katanya.
Nur Hadi menambahkan jumlah warga di Dusun Brenggolo, Desa Bogoran, Kecamatan Kampak, Trenggalek yang masuk dalam peta pembangunan bendungan mencapai 106 kepala keluarga.
Sementara itu, anggota DPRD Trenggalek, Sukaji saat menemui warga yang berunjukrasa menilai, pemerintah kurang menyosialisasikan kebijakan yang akan diam. Akibatnya menimbulkan keresahan dan gejolak di kalangan masyarakat.
"Setiap kebijakan itu harus tersosialisasikan dengan baik, sehingga latar belakang persoalan bisa dipahami oleh masyarakat dan kemudian mereka akan berfikir ulang apakah menerima atau menolak kebijakan," kata Sukaji.
Rencananya pemerintah pusat akan membangun tiga bendungan di Kabupaten Trenggalek, yakni Bendungan Tugu, Bendungan Bagong dan Bendungan Kampak. Untuk Bendungan Tugu saat ini dalam proses pembangunan.
Sementara itu bendungan kampak masih dalam tahap "feasibility study". Diprediksi proses pembangunan bendungan kampak baru akan dilakukan setelah proyek Bendungan Tugu dan Bagong selesai.
Pembangunan beberapa bendungan di wilayah Trenggalek ini dilakukan sebagai upaya penanggulangan banjir serta untuk kebutuhan irigasi puluhan ribu hektare area persawahan di Kabupaten Trenggalek maupun sebagian Tulungagung.
Editor: Rony Sitanggang