KBR, Gorontalo– Kepolisian kerahkan ratusan personil razia penjara Gorontalo. Razia dilakukan pasca rusuh pada Selasa (31/5) malam hingga Rabu dinihari. sebanyak 400 personil gabungan yang terdiri dari personil Sabhara dan Brimob Polda Gorontalo, Polres Gorontalo dan Polres Gorontalo Kota.
Razia yang dipimpin langsung oleh Kapolda Gorontalo Hengki Kaluara, menggeledah dan pemeriksaan kamar tahanan Lapas Gorontalo. Dari hasil pemeriksaan tersebut, polisi menyita 111 benda tumpul dan 348 benda tajam. Benda-benda yang disita di antaranya berupa gunting, pisau, parang, tombak, balok kayu, obeng, jarum, obat nyamuk semprot dan 1 (satu) paket yang diduga sabu beserta seperangkat alat hisap.
Penggeledahan dan pemeriksaan kamar para tahanan dilakukan setelah situasi Lapas Kelas IIA Gorontalo aman dan terkendali.
Sebelumnya pada Selasa (31/5) Pukul 20.00 Wita, ratusan napi keluar dari blok tahanan dan memaksa para sipir untuk mundur. Rusuh diduga berawal dari peristiwa pengeroyokan yang dilakukan para napi terhadap Bripda Muhammad Kurniawan Noho yang tengah bertugas mengantarkan tahanan ke dalam blok tahanan.
Pasca pengeroyokan, situasi lapas dapat dikendalikan setelah Kepala Pengamanan Lapas Gorontalo, Rustam Gani berusaha menenangkan para napi. Saat sedang melakukan negosiasi tiba-tiba muncul kabar aksi pembalasan dari polisi yang langsung memicu emosi para napi.
Kerusuhan pun terjadi saat para tahanan keluar dari bloknya masing-masing dan melakukan perlawanan pada para sipir yang membuat para sipil mundur dan memutuskan untuk mengunci pintu gerbang lapas. Para tahanan sempat memadamkan aliran listrik sehingga lapas menjadi gelap gulita. Bahkan, saat petugas kepolisian datang dan menembakan gas air mata untuk membubarkan para tahanan, justru dibalas dengan lemparan bom molotov dari dalam lapas.
Editor: Rony Sitanggang