KBR, Jakarta- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai permintaan bahan pangan saat ini tidak begitu tinggi. Menurut Ketua Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik Apindo, Anthony Hilman, kenaikan harga pangan saat ini lebih dipengaruhi psikologi pasar yang memasuki Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri.
Dia meminta pemerintah mengintervensi sehingga harga pangan bisa stabil.
"Perencanaan mau menstabilkan harga itu harus dibuat jauh hari. Katakanlah tahun ini begini, tahun kemarin begitu, ini kan kegiatan yang rutinitas. Kenapa tidak bisa, kan hal yang aneh," imbuhnya.
Ketua Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik dari Asosiasi Pengusaha Indonesia APINDO, Anthony Hilman menambahkan tidak bisa menuding pihak-pihak mana saja yang mempermainkan harga di level distributor. Kata dia, pemerintah dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bisa membongkar pihak-pihak tersebut, karena hal tersebut terjadi setiap tahun.
Sebelumnya KPPU mengerahkan investigator untuk menelusuri kenaikan harga daging ayam, daging sapi dan minyak goreng yang tidak wajar. Di Jambi, harga ayam naik dari Rp30.000/kg menjadi Rp35.000/kg. Ketua KPPU Syarkawi Rauf menduga kenaikan itu terjadi di level distributor. Sebab, di level produsen, tiga komoditas itu stoknya cukup dan harganya stabil. Bahkan, pabrik minyak goreng telah menurunkan harga sebesar 5,5 persen. Namun harga di tangan konsumen tetap tinggi.
Editor: Rony Sitanggang
Harga Pangan, Apindo: Kenaikan di Level Distributor
"Kenaikan harga pangan saat ini lebih dipengaruhi psikologi pasar yang memasuki Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri. "
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai