KBR, Jakarta - Jumlah perokok anak di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Survey 2014 yang dilakukan Global Youth pada pelajar usia 13-15 menunjukkan hampir 10 persen anak-anak mulai merokok pada usia di bawah tujuh tahun.
Untuk menekan angka itu, menurut Kepala Balitbangkes Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, pihaknya sudah memiliki tujuh program untuk mengurangi jumlah perokok di segala usia, tidak hanya untuk anak-anak. Salah satunya dengan penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan peringatan rokok dalam bentuk gambar yang ada di bungkus rokok.
"Ini juga dari survey kita menunjukkan bahwa dengan melihat gambar-gambar itu anak-anak itu menjadi 60 persen jadi ingin berhenti, yang sudah merokok ingin berhenti. Walaupun tidak semuanya berhasil, tetapi gambar itu menunjukkan punya perannya," ujarnya dalam KBR Pagi, Senin, 1 Juni 2015.
Kemarin merupakan peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Kementerian Kesehatan, melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan mengeluarkan tujuh program penanggulangan rokok. Program itu salah satunya adalah mewujudkan kawasan tanpa asap rokok. Program ini diharapkan mampu mengurangi jumlah perokok di segala usia.
Editor: Damar Fery Ardiyan