KBR, Jakarta - Pemerintahan Jokowi sudah menyiapkan program pembinaan bekas tahanan politik dan narapidana politik asal Papua. Menurut Staf Khusus Presiden bidang Papua Lenis Kogoya, beberapa program sudah dibicarakan dengan Presiden Jokowi. Program pembinaan itu antara lain, bantuan usaha, pendidikan bahkan pembuatan rumah serta kendaraan untuk mereka. Kata dia, program itu sudah mendapatkan alokasi anggaran dan akan segera dilaksanakan.
"Maunya pemerintah adalah satu kalau dia mau sekolah, Presiden mau kasih pendidikan. Kalau dia mau usaha kita berikan modal. Kalau dia mau bangun rumah, kita bangunkan rumah.Kalau dia mau jadi PNS kita angkat dia jadi PNS. Itu sudah diprogramkan, Kamis lalu kami sudah bahas dengan Presiden. Permintaan sudah ada di meja presiden. Dalam waktu dekat kami akan bina mereka. Anggaran, mereka minta mobil sudah di catatan, mereka minta rumah sudah ada, satu orang satu," jelas Staf Khusus Presiden Lenis Kogoya bidang Papua, di Jakarta, Selasa (30/6).
Staf Khusus Presiden bidang Papua Lenis Kogoya menambahkan, Presiden Jokowi akan merencanakan kunjungan ke Papua kembali untuk mendengar masukan soal pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua.
Sebelumnya lima tahanan narapidana politik dan tahanan politik asal Papua dibebaskan berdasarkan grasi dari Presiden Jokowi. Kelimanya adalah Numbungga Telenggen yang dihukum seumur hidup, Linus Hiluka dihukum 20 tahun, Apotnaholik Lokobal dihukum 20 tahun, Kimanus Wenda dihukum 20 tahun dan Yafrai Murib yang dihukum 20 tahun penjara.
Editor: Rony Sitanggang