Bagikan:

Korupsi TPPI, Polisi Diminta Periksa JK dan Hatta

Keduanya hadir dalam rapat penunjukan PT TPPI sebagai penjual kondensat

BERITA | NASIONAL

Selasa, 09 Jun 2015 18:12 WIB

Korupsi TPPI, Polisi Diminta Periksa JK dan Hatta

Kepolisian saat menggeledah SKK Migas dalam kasus korupsi penjualan kondensat PT TPPI (Foto: KBR)

KBR, Jakarta- Direktur LSM Centre for Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi menyebut polisi harus berani memeriksa Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait dugaan korupsi penjualan kondensat. Ini menyusul keterangan yang disampaikan oleh bekas Menteri Keuangan, Sri Mulyani, pasca diperiksa semalam. Uchok menyebut, polisi perlu meminta keterangan dari pihak-pihak yang diduga berkaitan dengan kebijakan itu. Selain Wakil Presiden Jusuf Kalla, polisi juga seharusnya meminta keterangan dari Hatta Rajasa yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

"Hasil audit BPK memang hanya sampai di Sri Mulyani. Tapi usai diperiksa semalam, ternyata dari keterangan Sri Mulyani berkembang mengenai dugaan keterlibatan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden, serta Hatta Rajasa yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian," ujarnya kepada KBR, Selasa (9/6).

"Polisi perlu juga meminta keterangan dari mereka (JK dan Hatta-red). Gara-gara kebijakan itu, ada kerugian negara, dan itu bukan terjadi lantaran adanya kesalahan kebijakan. Tapi lebih ke dugaan korupsi. Jadi sebaiknya pemeriksaan tak hanya berhenti di Sri Mulyani," ujarnya lagi.

Ia menambahkan, saat menjabat sebagai menteri, Hatta juga sempat mendukung restrukturisasi perusahaan Trans Pacific Petrochemical Indotama, TPPI.

Sebelumnya, Kepolisian Indonesia menyatakan belum berencana memanggil Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait kasus dugaan korupsi penjualan kondensat dari SKK Migas kepada PT TPPI. Nama Jusuf Kalla mencuat menyusul hasil pemeriksaan terhadap bekas Menteri Keuangan Sri Mulyani, semalam. Pasca diperiksa, ia menyebut Jusuf Kalla memimpin rapat yang membahas penyelamatan TPPI pada 2 Mei 2008. 

Editor: Dimas Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending