Bagikan:

Tahun Ajaran Baru, 6 Sekolah Cilacap Buka Kelas Penghayat Kepercayaan

Sekolah yang akan membuka kelas penganut kepercayaan berada di Kecamatan Sidareja dan Wanareja

BERITA | NUSANTARA

Senin, 16 Mei 2016 11:02 WIB

Tahun Ajaran Baru, 6 Sekolah Cilacap Buka Kelas Penghayat Kepercayaan

Muslam Hadiwijaya, Sekretaris Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) Kabupaten Cilacap. Foto: Muhamad Ridlo/KBR

KBR, Cilacap – Enam sekolah di Cilacap, Jawa Tengah akan membuka kelas pendidikan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME mulai tahun ajaran baru 2016-2017. Sekretaris Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) Kabupaten Cilacap, Muslam Hadiwijaya mengatakan tiga sekolah yang akan membuka kelas penganut kepercayaan berada di Kecamatan Sidareja dan Wanareja. Sedangkan SMAN 1 Cilacap, SMK Yos Sudarso, Jeruklegi dan SMPN 1 Jeruklegi sudah membuka kelas penganut kepercayaan.

Pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan YME ini akan diajar 10 guru pengajar kepercayaan. Saat ini, di seluruh Kabupaten Cilacap, kata Muslam, terdapat 280 anak dari keluarga penganut kepercayaan. Namun, tidak seluruhnya meminta kelas penganut kepercayaan.

"Kita menunggu tahun ajaran baru, baru penjajakan. Paling tidak di Sidareja ada dua sekolah di Wanareja ada dua sekolah. Yang di kota (sudah ada kelas kepercayaan-red) tiga sekolah. Paling tidak berarti ada enam sekolah. Nah, ini kan 280 anak itu putra-putri para penghayat kepercayaan di Cilacap.

Muslam Hadiwijaya menjelaskan, pembukaan kelas penganut kepercayaan ini dapat diusulkan orang tua dan siswa penganut kepercayaan kepada pihak sekolah. Kemudian ditindaklanjuti oleh sekolah kepada Unit Pelaksana Teknik Dinas Pendidikan (UPT Dindik) kecamatan, lalu Dindik Kabupaten sambil berkoordinasi dengan MLKI Cilacap untuk menyiapkan tenaga pengajar.

Ia mengapresiasi Dinas Pendidikan Cilacap yang semakin toleran dan mau memfasilitasi peserta didik dari keluarga penghayat kepercayaan.


Editor: Damar Fery Ardiyan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending