KBR, Jakarta - Pertemuan Parlemen Internasional untuk Papua Barat atau IPWP di London, Inggris juga akan menyoroti soal pelanggaran HAM di Papua. Sekretaris Umum Komite Nasional Papua Barat, Ones Suhuniap mengatakan, dalam pertemuan yang akan digelar pada malam hari ini, juga akan dibuka dengan pemaparan kondisi teraktual di Papua. Termasuk soal penangkapan seribuan lebih aktivis di Bumi Cendrawasih itu.
Sementara itu, hasil dari pertemuan IPWP di London tersebut akan diserahkan kepada PBB dan Pemerintah Indonesia.
"Hasil di London itu menyerukan kepada dunia, termasuk PBB segera mempercepat pelaksanaan referendum di Papua. Karena hak untuk menentukan nasib sendiri bagi orang Papua itu masih berlaku. Kepada PBB termasuk juga pada Indonesia. Kalau bagi kami, Indonesia mau menyelesaikan persoalan Papua sebagai negara demokrasi dan negara hukum, mari kita sama-sama kita dukung agar Indonesia mendorong referendum kepada Papua," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah aktivis Komite Nasional Papua Barat telah berangkat ke Inggris untuk menghadiri Pertemuan Parlemen Internasional untuk Papua Barat, atau IPWP. Pertemuan itu akan mendorong dilakukannya Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) di Papua.
Sebab menurut dia, Pepera yang dilakukan di Papua pada 1969 penuh rekayasa. Pepera itu kemudian menjadi dasar atas masuknya wilayah Irian Barat ke wilayah Indonesia.
Editor: Sasmito Madrim