KBR, Jakarta - Empat WNI yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina telah tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma pukul 10.25 WIB. Keempat WNI akan disambut langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Keempat WNI itu terlihat dalam kondisi sehat setelah hampir sebulan hidup dalam penyanderaan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, mereka akan dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Jika dinyatakan sehat, maka mereka akan langsung diserahkan Kementerian Luar Negeri kepada pihak keluarga sore ini.
Retno menegaskan bahwa pembebasan empat WNI merupakan kerjasama Pemerintah Indonesia dan Filipina. Ia menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah FIlipina atas keberhasilan upaya pembebasan sandera. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak, termasuk TNI.
Keempat WNI ini dikabarkan bertolak dari Tarakan, Kalimantan Utara, eskitar pukul 8 WIB. Setelah tiba di Bandara Halim, Lalu akan diserahkan kepada Kementerian Luar Negeri. Nanti sore, mereka akan diserahkan kepada keluarga secara seremonial. secara seremonial akan diserahkan kepada keluarga.
Empat anak buah kapal (ABK) diculik pada pertengahan April lalu di perairan perbatasan Malaysia-Filipina. Mereka adalah Mochammad Ariyanto Misnan (nakhoda), Lorens MPS, Dede Irfan Hilmi dan Samsir. Sementara 10 sandera Indonesia lainnya telah dibebaskan dan kembali ke keluarga masing-masing.
Kapal dibajak di sekitar perairan Filipina dalam perjalanan kembali ke Tarakan. Keempat WNI ini disandera sejak 15 April 2016 oleh kelompok Abu Sayyaf, tapi dari kelompok yang berbeda dari penyandera 10 WNI yang telah lebih dahulu dibebaskan. Berita soal pembebasan empat WNI ini diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu lalu . Keberhasilan pembebasan ini, kata Jokowi, berkat kerjasama Pemerintah Indonesia dan Filipina. Juga, buah dari pertemuan trilateral di Yogyakarta pekan lalu.
Editor: Citra Dyah Prastuti