Bagikan:

TNI Tambah Kapal Patroli di Perairan Aceh

KBR, Jakarta - TNI menambah jumlah armada kapal patroli di perairan Aceh terkait banyaknya pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang memasuki kawasan tersebut.

BERITA | NASIONAL

Sabtu, 16 Mei 2015 20:15 WIB

Author

Yudi Rachman

Warga Rohingya Terdampar/ Foto: Antara

Warga Rohingya

KBR, Jakarta - TNI menambah jumlah armada kapal patroli di perairan Aceh terkait banyaknya pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang memasuki kawasan tersebut. Menurut juru bicara TNI Fuad Basya, penjagaan di perairan Aceh diperketat dan menjaga agar kapal asing tidak berdokumen dan membawa pengungsi tidak bisa masuk ke Indonesia. Kata dia, TNI terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri jika menemukan adanya pengungsi di kapal asing tersebut.

"Otomatis ya, dengan adanya kejadian ini pengamanan akan diperketat, patroli akan lebih diperketat. Angkatan Laut sekarang banyak sekali patroli di sana. Tadinya hanya satu kapal, sekarang bisa dua sampai tiga kapal yang patroli di sekitar sana. Tetapi itu sekali lagi saya katakan, jadi kita tidak menemukan dari kapalnya, justru nelayan mengambil di tengah laut. Nah, sekarang ini tengah diinterogasi apakah yang diambil nelayan mereka di dalam laut, atau bagaimana mereka turun," jelas Juru bicara TNI Fuad Basya saat dihubungi KBR, Sabtu (16/5).

Juru bicara TNI Fuad Basya menambahkan, TNI mendapatkan informasi ada 2-3 kapal lagi yang membawa banyak pengungsi dan sedang menuju ke Indonesia. Sebelumnya, lebih dari seribuan pengungsi Rohingya asal Myanmar dan Bangladesh terdampar di perairan Aceh Utara. Sebagian dari mereka sakit dan kelaparan karena terombang-ambing di lautan selama beberapa pekan. Mereka bertujuan ke Malaysia dengan harapan mendapatkan pekerjaan di negeri jiran tersebut. 

Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending