KBR, Jakarta- Tentara Nasional Indonesia (TNI) tegaskan tidak akan menghilangkan tes keperawanan sebagai syarat masuk keanggotaan bagi calon tentara wanita. Juru bicara TNI, Muhammad Fuad Basya mengatakan, tes itu penting untuk mengetahui moral calon tentara wanita secara medis. Kata dia, TNI tidak mau sembarangan menerima calon tentara wanita demi menjaga kualitas satuannya.
“Jadi tentara itu syaratnya harus tanggap, tanggon, trengginas. Tanggap itu artinya intelektual dan IQ nya harus diatas ratarata. Tanggon itu kepribadiannya, mentalitinya, kejiwaannya itu baik. Kemudian trengginas itu fisiknya harus baik. Keterkaitan dengan mental itu ada suatu tes namanya tes kesehatan, tes ini menyangkut tes kesehatan fisik dan kejiwaan. Kalau untuk yang wanita salah satunya tes keperawanan itu,” ujarnya kepada KBR saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (14/5/2015).
Juru bicara TNI, Muhammad Fuad Basya memastikan teknik yang dilakukan saat tes keperawanan nantinya, tidak melanggar norma apapun. Tes dilakukan dengan cara ilmiah dan dilakukan oleh dokter yang ahli dibidangnya.
Sebelumnya, Aktivis Human Rights Watch, Andreas Harsono menilai kebijakan tes keperawanan yang diberlakukan Tentara Nasional Indonesia TNI sebagai tindakan diskriminatif dan merendahkan martabat perempuan. Dia mendesak pemerintah untuk menghapus kebijakan tersebut.
Editor: Malika