KBR, Jakarta - Komisi Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mendesak agar TNI menghentikan tes keperawanan bagi calon tentara perempuan.
Wakil Komnas Perempuan Irawati Harsono mengatakan,
tes keperawanan merupakan tindak serangan seksual yang merendahkan
derajat manusia dan diskriminatif terhadap perempuan. Selain itu,
praktik ini dianggap diskriminatif karena dilatari oleh prasangka
berbasis gender yang merendahkan perempuan.
"Kami
bersikap itu merupakan diskriminasi. Karena diperlakukan hanya untuk
perempuan kan? Selain itu, kami juga menganggap hal tersebut
merendahkan. Tes keperawanan di TNI itu dikaitkan dengan apa sih? Orang
yang tidak perawan apakah menunjukkan mental dan moralnya rendah? Karena
penyebab perempuan tidak perawan itu berbagai hal kan? Bukan karena
persetubuhan," katanya ketika dihubungi KBR.
Sebelumnya,
Aktivis Human Rights Watch, Andreas Harsono menilai kebijakan tes
keperawanan yang diberlakukan Tentara Nasional Indonesia TNI sebagai
tindakan diskriminatif dan merendahkan martabat perempuan. Dia mendesak
pemerintah untuk menghapus kebijakan tersebut. Sementara TNI tegaskan
tes tersebut tetap diterapkan untuk menjaring calon TNI yang
berintegritas.