KBR, Jakarta- TNI tegaskan pemerintah menolak imigran asal Myanmar dan
Bangladesh yang kini masih di perairan Selat Malaka, berlabuh di wilayah
Indonesia. Juru bicara TNI Fuad Basya mengatakan siapapun yang ingin
masuk ke wilayah Indonesia, harus memiliki dokumen yang sah. Meski
begitu Fuad mengklaim telah memberikan pasokan bahan bakar, logistik,
air bersih, dan obat-obatan ke dalam kapal tersebut.
Aturan
di TNI dalam rangka jaga perbatasan, kita akan larang setiap orang
masuk ke wilayah perbatasan kita tanpa adanya dokumen yang sah. Nah
sekarang apakah mereka akan ditampung di kita karena hidupnya susah,
terlunta-lunta, dll, itu nanti Kementerian Luar Negeri. Kita TNI tidak
bisa memutuskan itu. Kewajiban TNI karena kemarin melihat kapal mereka
rusak, mereka kelaparan, air tidak ada, sehingga situasi di dalam kapal
sangat runyam, makannya kita bantu," kata Fuad kepada KBR, Kamis (14/5/2015).
Nasib
ribuan migran dan pencari suaka tersebut masih terkatung-katung
lantaran Malaysia juga sudah menyatakan tak ingin menerima mereka.
Padahal Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengimbau
pemerintah Indonesia dan Malaysia untuk melanjutkan operasi penyelamatan
para penumpang yang kelaparan di atas kapal. Sementara itu lebih dari
800 imigran yang terdampar di Aceh Utara kini dipindahkan ke barak
relokasi.
Editor: Malika