Bagikan:

Sultan Minta Permasalahan Segera Diakhiri

Raja Yogyakarta berharap polemik yang terjadi di Kraton saat ini segera dapat diakhiri.

BERITA | NUSANTARA

Jumat, 08 Mei 2015 20:37 WIB

Sultan Minta Permasalahan Segera Diakhiri

Sultan HB X saat memberikan sabda raja (Foto: Antara)

KBR, Yogyakarta- Raja Yogyakarta berharap polemik yang terjadi di Kraton saat ini segera dapat diakhiri. Dirinya mengaku telah mengirimkan undangan kepada adik-adiknya untuk mengikuti sabda raja, namun tidak ada yang datang. Menurutnya, isi sabda raja yang diterima oleh adik-adiknya keliru, sehingga menimbulkan masalah berkepanjangan.

"Saya telah mengundang adik-adik saya, namun tidak ada yang datang. Padahal isi sabda raja yang beredar luas saat ini salah tidak sesuai dengan yang saya bacakan," terang Sultan saat berada di rumah putri sulung, GKR Mangkubumi, Jumat (8/5)

Sultan yang mempunyai nama kecil Herjuno ini mengatakan, telah bertemu dengan adik-adik yang selama ini tinggal di Jakarta. Namun setelah pertemuan dilangsungkan, tidak ada perubahan dari keluarga yang menolak sabda raja tentang pemberian gelar baru putri sulungnya.

Dihadapan sekitar 200 warga Yogyakarta yang diantaranya terdiri dari beberapa seniman, ulama, dan anggota dewan ini, Sultan menegaskan, sabda raja tersebut merupakan hasil doa dan amanah dari nenek moyang dan bukan kehendak dari dirinya sendiri.

"Ini merupakan hasil doa  memang sulit untuk dipahami dengan pikiran, kita harus mengerti dengan hati,"
ujarnya lagi.

Dalam pertemuan yang berlangsung satu jam tersebut, Sri Sultan Hamengku Buwono X kembali membacakan Sabda Raja dan Dawuh Raja. Dalam penjelasannya, Sultan menegaskan tidak ada pengangkatan GKR Pembayun sebagai Putri Mahkota seperti yang diberitakan. Menurutnya, dia hanya mendapatkan perintah untuk mengganti nama GKR Pembayun bukan mengangkatnya menjadi Putri Mahkota.

"Saya hanya diberikan amanah untuk mengganti nama. Namun dalam prosesi pemberian nama baru memang GKR Mangkubuni didudukan di batu Gilang. Hanya sampai disitu kewenangan saya."

Dalam tradisi kraton Yogyakarta, pemberian gelar baru dengan nama Mangkubumi dan didudukkan di batu Giring mempunyai arti seseorang telah resmi menjadi putri mahkota.

Berikut ini isi lengkap Dawuh Raja yang dikeluarkan Sultan 5 Mei 2015 lalu:

"Siro adi ingsun, sekseono ingsun Sampean Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Surya ning Mataram, Senopati ing Kalogo, Langenging Bawono Langgeng, Langgeng ing Toto Panotogomo Kadawuhan netepake Putri Ingsun Gusti Kanjeng Ratu Pembayun tak tetepake Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram. Mangertenono yo mengkono dawuh ingsun."

Artinya:

Saudara semua, saksikanlah saya Sampean Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Surya ning Mataram, Senopati ing Kalogo, Langenging Bawono Langgeng, Langgeng ing Toto Panotogomo, mendapat perintah untuk menetapkan Putri saya Gusti Kanjeng Ratu Pembayun menjadi Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram. Mengertilah, begitulah perintah saya.

Editor: Dimas Rizky 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending