KBR, Balikpapan – Rumah nelayan di RT 44 Kelurahan Baru Tengah Balikpapan, Kalimantan yang dibangun Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) pada tahun 2008 lalu itu kini kondisinya memprihatinkan.
Ketua Kelompok Nelayan Baru Tengah Asnawi mengatakan, kini hanya tersisa 6 unit akibat rusak diterjang ombak dan materialnya dicuri. Sebelumnya Kemenpera membangun 27 unit rumah.
Menurutnya, hingga kini belum ada perhatian dari Pemerintah Kota Balikpapan maupun Pemerintah Pusat untuk memperbaiknya. sementara sejak dibangun 7 tahun lalu, hingga kini belum pernah ditempati nelayan.
“Saya berharap kalau bisa Pemerintah Balikpapan, pak Walikota saya mau ketemu, mau membeicarakan ini permasalahan dan kondisi perumahan nelayan ini. Karena mulai dari bangunan dari sebelumnya 27 unit sampai sekarang tersisa 6 unit, sampai dicuri orang materialnya saya yang jaga disini. Saya minta Pemerintah setempat bantulah, karena Pemerintah setempat sudah gak mau tahu,” kata Asnawsi, Rabu (20/5).
Dia berharap, segera Pemerintah Kota Balikpapan ataupun Pemerintah Pusat untuk memperbaiki perumahan nelayan tersebut, sehingga bisa ditempati. Karena kata Asnawi rata-rata nelayan di Balikpapan belum memiliki rumah.
Pada tahun 2012 Pemerintah Pusat setuju mengucurkan dan sebesar Rp 678 juta untuk perbaikkan rumah nelayan yang rusak tersebut. Syaratnya harus jelas dulu siapa yang menempati 27 unit rumah tersebut.
Sedangkan ada 43 nelayan yang mengklaim berhak menempati rumah tersebut. Karena saling mengkalim itulah hingga kini tak ada nelayan yang menempati rumah itu, hingga rusak dan memprihatinkan.
Editor: Citra Dyah Prastuti