Bagikan:

Petani Bondowoso: Sosialisasi Asuransi Petani Tidak Maksimal

Petani menilai rencana pemerintah kabupaten Bondowoso memberikan asuransi pertanian sangat tepat.

BERITA | NUSANTARA

Jumat, 01 Mei 2015 14:34 WIB

Author

Ika Manan

Ilustrasi Petani. Foto: Antara

Ilustrasi Petani. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Petani Bondowoso, Jawa Timur menilai rencana pemerintah kabupaten untuk memberikan asuransi pertanian sangat tepat. Sebab, kata Salah satu petani Bondowoso Wahyudi Arifin, kesulitan para petani setiap pasca panen adalah banyaknya tengkulak yang mempermainkan ketetapan harga pemerintah sehingga merugikan petani. Namun Wahyudi mengaku keberatan dengan perhitungan pemerintah soal nilai asuransi sebesar 6 juta rupiah per hektar. Besaran itu dinilai masih kurang. Sebab kata dia, modal mengelola satu hektare lahan pertanian padi saja mencapai 10 juta rupiah.

"Saya rasa kurang ya (Kalau nilai asuransi 6 juta rupiah per hektare). Setidaknya kalau per hektare itu 10 juta rupiah, baru itu bisa kembali modal. Karena per hektare ntuk menanam padi saja itu modalnya sudah 10 juta rupiah. (Jadi nilai asuransi 6 juta per hektare itu dirasa kurang ya?) Kurang kalau 6 juta. Modalnya saja sudah 10 juta rupiah, sementara kalau sudah panen itu biasanya per hektare dapat 15 juta, 12 juta jadi keuntungan cuma 2 juta. Malah kalau sudah gagal panen itu modal itu hanya balik 5 juta rupiah, 4 juta rupiah," jelas Wahyudi kepada KBR, Jumat (1/5/2015)

Petani Bondowoso Wahyudi menambahkan, belum ada sosialisasi lanjutan terkait asuransi pertanian dari pemerintah Bondowoso. Termasuk soal kesepakatan premi asuransi antara pemerintah dan petani. 

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bondowoso Jawa Timur tengah mempertimbangkan pemberian asuransi ke petani yang gagal panen. Program tersebut diterapkan bila terjadi gagal panen berat atau puso, kekeringan dan terkena banjir. Dari program itu rencananya petani akan mendapatkan asuransi sebesar Rp 6 juta/hektar. 

Editor: Malika

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending