KBR, Jakarta- Pengamat hukum Pidana Korupsi Universitas Indonesia,
Akhiar Salmi menilai hanya ada dua nama tim Pansel KPK yang memiliki
visi pemberantasan korupsi. Dua nama itu adalah Natalia Subagyo dan
Yenti Garnasih. Selain itu kata dia, pemilihan anggota tim Pansel KPK,
secara komposisi, tidak sempurna karena tidak adanya anggota laki-laki.
Akhiar yang pernah menjabat Pansel KPK tahun 2011 ini menyebut komposisi
Pansel yang imbang antara laki-laki dan perempuan akan sangat
memudahkan Pansel memilih calon pimpinan KPK nantinya.
"Ketika
tahun 2010 pergantian ketua Antasari Azhar semua pansel-nya laki-laki.
Kemudian yang pemilihan Abraham Samad cs ini ada yang (pansel)
perempuan. Berbeda. Ini (sekarang) anti thesis, harus sintesis. Saya
tidak mengatakan mereka tidak ahli dibidangnya, tapi pola pikir
perempuan dan laki-laki pasti berbeda. Diantara perbedaan (gender) itu,
kalau yang didialogkan nanti ada keputusan, itulah kesempurnaan menurut
saya." ujarnya kepada KBR, Jumat (22/5).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo membentuk Panitia
Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan KPK Kamis (21/05) kemarin. Pansel
terdiri dari sembilan orang yang kesemuanya adalah perempuan dengan
berbagai latar belakang antara lain hukum, ekonomi, manajemen,
sosiologi, dan psikologi. Pansel diketuai oleh pakar ekonomi, Destry
Damayanti dan wakil ketua, Enny Nurbaningsih yang juga menjabat Ketua
Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Kemenkumham.
Editor: Dimas Rizky
Pengamat: Perlu Laki-laki di Tim Pansel KPK
Pengamat hukum Pidana Korupsi Universitas Indonesia, Akhiar Salmi menilai hanya ada dua nama tim Pansel KPK yang memiliki visi pemberantasan korupsi.
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai