Bagikan:

Pengamat: Perlu Laki-laki di Tim Pansel KPK

Pengamat hukum Pidana Korupsi Universitas Indonesia, Akhiar Salmi menilai hanya ada dua nama tim Pansel KPK yang memiliki visi pemberantasan korupsi.

BERITA | NASIONAL

Jumat, 22 Mei 2015 15:45 WIB

Author

Aika Renata

Pakar Hukum Pidana UI Akhiar Salmi (Kiri)/ Foto: Antara

Pakar Hukum Pidana UI Akhiar Salmi

KBR, Jakarta- Pengamat hukum Pidana Korupsi Universitas Indonesia, Akhiar Salmi menilai hanya ada dua nama tim Pansel KPK yang memiliki visi pemberantasan korupsi. Dua nama itu adalah Natalia Subagyo dan Yenti Garnasih. Selain itu kata dia, pemilihan anggota tim Pansel KPK, secara komposisi, tidak sempurna karena tidak adanya anggota laki-laki. Akhiar yang pernah menjabat Pansel KPK tahun 2011 ini menyebut komposisi Pansel yang imbang antara laki-laki dan perempuan akan sangat memudahkan Pansel memilih calon pimpinan KPK nantinya.

"Ketika tahun 2010 pergantian ketua Antasari Azhar semua pansel-nya laki-laki. Kemudian yang pemilihan Abraham Samad cs ini ada yang (pansel) perempuan. Berbeda. Ini (sekarang) anti thesis, harus sintesis. Saya tidak mengatakan mereka tidak ahli dibidangnya, tapi pola pikir perempuan dan laki-laki pasti berbeda. Diantara perbedaan (gender) itu, kalau yang didialogkan nanti ada keputusan, itulah kesempurnaan menurut saya." ujarnya kepada KBR, Jumat (22/5).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo membentuk Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan KPK Kamis (21/05) kemarin. Pansel terdiri dari sembilan orang yang kesemuanya adalah perempuan dengan berbagai latar belakang antara lain hukum, ekonomi, manajemen, sosiologi, dan psikologi. Pansel diketuai oleh pakar ekonomi, Destry Damayanti dan wakil ketua, Enny Nurbaningsih yang juga menjabat Ketua Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Kemenkumham.

Editor: Dimas Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending