Bagikan:

Pemerintah Bakal Ajukan Amnesti Puluhan Tapol ke DPR

Masih dibahas di Sekneg.

BERITA | NASIONAL

Jumat, 15 Mei 2015 17:13 WIB

Author

Erric Permana

Pembebasan tapol Papua oleh Presiden Joko Widodo.

Pembebasan tapol Papua oleh Presiden Joko Widodo.

KBR, Jakarta - Pemerintah mengklaim bakal mengajukan pembebasan tahanan politik Papua melalui mekanisme amnesti ke DPR. 

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Pudjiatno mengatakan pengajuan amnesti tersebut masih dalam pembahasan di Sekretariat Negara hingga saat ini. Nantinya ada puluhan tahanan politik yang akan diberikan Amnesty. Namun, dia tidak menyebutkan jumlah pasti tahanan politik di papua tersebut.

"Di Papua itu untuk tapol, tetapi bukan untuk yang tahanan kriminal. Kriminal tetap gak ada pengaruhnya. Jadi untuk tahanan politik. Amnesti juga sedang berjalan diajukan ke DPR. Sedang diproses di Mensesneg. Saya tidak begitu hafal. Puluhan? Mungkin ada, tapi saya gak hafal. Tapi diupayakan untuk dibebaskan, karena kami menginginkan di Papua adalah tanah yang damai," ujar Tedjo di Istana Kepresidenan, Jumat (15/5/2015). 

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Pudjiatno mengklaim pembebasan tahanan politik tersebut merupakan upaya pemerintah untuk mengubah pendekatan keamanan menjadi pendekatan kesejahteraan dan pembangunan.

"Negara membangun pendekatan, kita ubah dari pendekatan keamanan menjadi kesejahteraan dan pembangunan, sehingga kita tidak ingin melihat stigma papua sebagai tanah yang konflik, kita ingin Papua menjadi tanah yg damai," tambahnya.

Sebelumnya, saat kunjungannya ke Papua, Presiden Jokowi membebaskan 5 tahanan politik yang terlibat kasus pembobolan gudang senjata.

Mereka termasuk Apotnalogolik Lokobal (20 tahun penjara di Biak), Numbungga Telenggen (seumur hidup di Biak), Kimanus Wenda (19 tahun di Nabire), Linus Hiluka (19 tahun di Nabire) dan Jefrai Murib (seumur hidup di penjara Abepura). Sementar, masih ada sekitar 60 tahanan politik yang saat ini masih di penjara di Papua dan Maluku. 

Editor: Citra Dyah Prastuti

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending