KBR, Kotawaringin Barat - Demam batu akik masih melanda Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng.
Pedagang batu akik keliling mulai mangkal di jalan-jalan, salah satunya Jalan Pendahara depan Pelabuhan Panglima Utar Kumai.
Menurut Junaidi, seorang pedagang batu akik, dalam sehari ia mampu meraup omzet Rp 2-6 juta per harinya. Pria asal Palu, Sulawesi Tengah ini mengaku berkeliling menggunakan truk pick up bersama rekannya menjajakan batu akik yang masih berupa bongkahan di Kumai, Pangkalan Bun dan sekitarnya.
"Jenis batu yang paling banyak kita jual yang kecubung. Batu-batu Kalimantan dan ada juga batu-batu lain jenis akik," kata Junaidi saat berbincang dengan KBR di depan Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Rabu (20/5/2015).
Menurut Junaidi, harga jual batu-batu ini bervariasi. Batu yang masih mentah atau berbentuk bongkahan dijual dengan harga paling murah Rp 100 ribu per kilogram. Yang paling mahal sampai Rp 500 ribu per kilogram. Sedangkan batu yang sudah jadi, dijual dengan harga paling murah Rp 300 ribu dan yang paling mahal Rp 2,5 juta per buah.
Selain membawa batu asal Sulawesi, Junaidi mengaku mengambil batu-batu ini dari para penambang di Kecamatan Arut Utara dan dari daerah tetangga Kabupaten Lamandau, Seruyan dan Sukamara.
Editor: Citra Dyah Prastuti