KBR, Bali - Pemerintah daerah Bali meminta instansi terkait terus
memantau keberadaan beras sintetis di wilayah itu. Wakil Gubernur Bali, Ketut
Sudikerta mengatakan, sidak beras sintetis atau beras plastik ini perlu
dilakukan mengingat sebagian pasokan beras di Bali berasal dari luar provinsi. Seperti dari provinsi NTB dan Jawa Timur.
Ia berharap agar pedagang beras bisa mencari untung dengan tidak menggunakan cara-cara yang tidak baik karena akan merugikan masyarakat.
"Dinas pertanian untuk memantau beras seperti itu karena apa, akan merugikan kita semua. Kalau beras sudah bercampur dengan plastik masuk ke dalam perut nanti bisa menimbulkan penyakit," katanya kepada KBR, Jumat (22/5/2015).
Ia menambahkan, sebenarnya Provinsi Bali sudah swasembada pangan selain itu, pemerintah daerah Bali terus berupaya meningkatkan produksi
padi di Bali. Di antaranya dengan menyediakan bibit unggul dan menambah
embung atau waduk di sejumlah daerah.
Editor: Quinawaty Pasaribu